33. SAKIT MATA

1K 117 46
                                    

UPDATE GUYS!

Siapa yang selalu stay nunggu cerita ini?

Jangan lupa komen dan vote ya!

HAPPY READING 💓

HAPPY READING 💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua mata Ragas rasanya panas dan terbakar. Apa yang ia lihat dalam jarak tiga meter dari tempatnya berdiri membuat napasnya bergerak tidak teratur. Sialan, di mana-mana ia melihat Arjun berduaan sama Ralin. Tangan Ragas terkepal kuat menyaksikan adegan mesra yang Ralin lakukan dengan Arjun. Lihat saja, Ralin malah tertawa bersamamu Arjun, sangat kontras apabila Ralin sedang bersamanya. Apa segitunya Ragas terlihat menyeramkan di mata cewek itu?

Padahal ini ada di parkiran, tapi Arjun maupun Ralin tidak menghiraukan sekitarnya yang memang ramai karena ini adalah jam pulang. Mereka berdua duduk di jok motor, saling berhadapan dan bercerita satu sama lain.

"Dunia berasa milik berdua, cuih ..." ujar Ragas sinis, diakhiri dengan meludah ke samping. Ia menghembuskan napas berusaha agar emosinya terjaga dengan baik. Ia tidak mau memancing keributan dengan Arjun lagi karena ia takut jika Ralin maupun Arjun berakhir melaporkan tindakannya ke Bu Mumun. Dan pasti Bu Mumun akan menindaklanjuti kelakuan Ragas ke orang tuanya.

"Dih tinggal ngomong iri kan lo," sahut Elang. Ia menatap Ragas sambil tersenyum mengejek. "Santai aja dong bosque, nggak usah natap gue gitu. Mau gue colok mata lo?"

"Lo bisa diem nggak?"

"Gue lihat-lihat Ralin sama Arjun cocok banget sih. Tuh lihat sendiri lo, Ralin kayaknya bahagia banget deket sama Arjun," oceh Elang lagi, ia sengaja agar Ragas kesal. Dan rencananya berhasil, Ragas nampak geram dengan ucapannya barusan. Pelototan tajam ia dapatkan dari Ragas, tapi Elang malah nyengir dan menggaruk belakang kepalanya meskipun sebenarnya tidak gatal sama sekali.

"Diem atau gue lo tikam sekarang juga?"

"Lo cemburu?" tanya Elang.

Ragas mendesah dan menjawab cepat. "Menurut lo?"

"Tenang aja Gas, jodoh nggak ke mana. Kalo Ralin jodoh lo pasti dia bakal balik ke elo, jangan panas lihat Ralin deket sama cowok lain. Lo percaya aja, dan sabar adalah kuncinya," ucap Elang panjang lebar, memberikan Ragas sebuah wejangan.

Ragas tersenyum kecil. "Bener juga lo, tumben pinter. Gue emang harus sabar dan nunggu Ralin suka gue balik. Gue harus berusaha."

"Sabar yang gue maksud sebenarnya bukan itu sih," sahut Elang.

"Lha terus?"

"Lo sabar aja lihat Ralin digodain Arjun hahaha ..." Elang tertawa terbahak dan segera berlari menghindari dari Ragas sebelum ia mendapatkan amukan. Cowok itu berhenti dan berbalik badan setelah jaraknya dengan Ragas terpaut cukup jauh. Elang menjulurkan lidahnya bermaksud meledak.

How to Burn the Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang