38. RENCANA

903 118 91
                                    

Double update gaes!
Baru kali ini aku double update untuk cerita ini. Ada yang nungguin nggak? Seneng nggak?

Chapt. Ini mungkin bakal buat kalian terkejut dan sedikit pusing/bingung. Jadi siap-siap menuju konflik yang lebih seru lagi.

Vote dulu kuy sekarang biar nggak lupa 😍

Happy Reading 💓

"Kita sekarang putus!" ucap Nolan pada cewek dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sekarang putus!" ucap Nolan pada cewek dihadapannya. Raut wajahnya masih tenang, seolah ini adalah perkara yang mudah.

"Ha? Putus? Apa lo bilang tadi?"

"Kita sekarang putus, lo budek atau pura-pura bego? Gue sama lo nggak ada hubungan apa-apa lagi," jelas Nolan pongah.

Cewek itu terbengong mendengar penuturan Nolan barusan. "Gampang banget lo ngomong gitu. Gue udah ninggalin pacar gue demi lo, dan lo minta putus seenak jidat gini? Lo nggak ngotak?"

"Gue udah bosen sama lo!"

"Bosen?" Cewek itu tertawa kecil, namun terdengar hambar. "Lo bosen sama gue? Kita baru pacaran seminggu lo udah bosen dan mutusin gue gitu aja?"

"Apa masalahnya buat lo?"

"DASAR BAJINGAN!" cewek itu langsung menampar Nolan dengan keras. Ia kemudian mendorong cowok itu sebelum akhirnya berlalu pergi membawa segumpal kekecewaan.

Menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, Elang dan Ragas bertepuk tangan setelah Nolan sudah berdiri dihadapan mereka.

Elang menyeletuk. "Buset, mutusin cewek segampang minum Energen di pagi hari yang cerah. Pro banget lo Lan, salut gue sama lo!"

"Cewek keberapa tuh yang lo putusin?" tanya Ragas.

"Sebelas," jawab Nolan enteng.

Elang langsung terbelalak. "Eh mamang, mantan-mantan lo bisa buat pasukan klub sepak bola nih. Banyak bener."

"Tobat lo lan," ucap Ragas.

"Tenang aja, gue udah punya gebetan baru," jawab Nolan.

"Jangan gitu dong bang Nolan yang ganteng meski keteknya bau terasi. Lo harus tobat sebelum kena karma. Mending setia dong kayak gue sama Kana gemesnya gue," pinta Elang seraya terkekeh.

"Udahlah gue mau pulang dulu. Ketemu besok lagi Gas, Lang." Nolan bersalaman dengan cara menepuk punggung Ragas dan Elang secara bergantian. Kemudian ia pun cabut menuju motornya.

"Nolan cabut gue juga pulang dulu lah Gas, Nana pasti udah kangen di rumah," pamit Elang. Tapi sebelum Elang benar-benar menjauh dari sana, dengan segera Ragas mencegahnya. Ia menarik tangan Elang.

Ragas berkata cepat, "jangan pulang dulu. Gue mau minta bantuan lo."

"Bantuan apaan? Ini udah sore, besok ajalah."

How to Burn the Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang