Update lagi dong hihihi
Seneng nggak nih?
Jangan lupa vote dan komentarnya ya!
Jangan lupa putar lagu diatas ya biar feelnya makin nambah :)
Happy Reading 💓
Tidak terasa sudah satu minggu sejak Ralin dan Ragas berselisih, sampai detik ini, mereka berdua belum juga menurunkan egonya masing-masing. Tidak ada pembicaraan lagi diantara keduanya, seolah mereka membentengi diri. Saling tegur sapa pun tidak, dan selama seminggu itu pula Ragas kembali tidur di sofa ruang tamu, kadang juga ia menginap di rumah Elang. Dan saat berangkat dan pulang sekolah, mereka juga tidak berbarengan. Hubungan mereka semakin merenggang. Jika tidak ada yang mengalah, pasti lama kelamaan hubungan itu tidak akan bertahan lama, hingga akhirnya pecah begitu saja.
Meskipun sebenarnya tidak mau bermusuhan dengan Ralin, namun Ragas masih kesal. Apa salah jika ia menyuruh Ralin putus dari Arjun? Ragas tidak nyaman, dan tentu saja ia cemburu. Ragas juga tahu bahwa Ralin sudah menerima dirinya, tapi kalau masih ada Arjun ditengah-tengah keduanya, itu yang membuat Ragas kesal dan emosi.
Waktu istirahat tiba, Ragas menolak ajakan para sahabatnya untuk pergi ke kantin, ia tidak selera makan, dan ia lebih memilih untuk pergi ke taman belakang untuk menangkan diri. Awalnya Ragas ingin mencari angin segar di rooftop, tapi karena ia malas berhubungan dengan Arjun si muka dua, akhirnya ia memilih taman sebagai pilihan keduanya.
Di tengah perjalanan, entah ini kebetulan atau tidak, Ragas berpapasan dengan Ralin. Mereka hanya saling menatap selama dua detik, kemudian berlalu begitu saja tanpa melirik lagi.
Setelah sampai di taman, Ragas memilih menyenderkan punggungnya di salah satu pohon. Ia mengambil handphone dan memasangkan earphone. Detik selanjutnya, Ragas mulai memutar musik berjudul Exile yang dipopulerkan oleh Taylor Swift ft. Bon Iver. Ragas mendengarkan sambil memejamkan matanya.
* * *
"Ralin, menurut gue Ragas itu nggak salah. Maaf kalo gue lebih bela Ragas daripada elo," ucap Kana lirih, ia kemudian meletakkan tangannya di atas punggung tangan Ralin. Menghela napas pelan, Kana melanjutkan ucapannya, "dia sekarang bukan cowok yang ngejar-ngejar lo lagi. Ragas suami lo, harusnya lo dengerin apa kata dia Lin, cowok mana sih yang nggak cemburu lihat ceweknya berduaan sama cowok lain? Apalagi lo belum putus, kan, sama Arjun? Gue tahu perasaan Ragas."
Ralin diam mendengarkan penuturan Kana sembari menatap meja. "Gue tahu kalo gue salah Na, gue sadar bahwa gue salah kalo masih pacaran sama Arjun sampai sekarang. Gue emang udah nggak suka Arjun, tapi gue nggak mau nyakitin perasaannya dengan minta putus secara mendadak."
Kana menghela napas panjang. "Lo lebih mikirin perasaan Arjun ketimbang Ragas? Ragas juga punya hati Ralin."
"Gue emang udah ada niatan putus dari Arjun Na, tapi nggak sekarang. Gue perlu waktu biar semuanya aman," jawab Ralin masih tidak menatap Kana.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Burn the Bad Boy (END)
Fiksi Remaja"Arjun terus yang dipilih. Kapan lo milih gue?" tanya Ragas dengan kesak sambil menatap Ralin. "Kalo Arjun ajak lo ke kantin lagi, apa lo bakal nolak?" "Oh ya nggak mungkin gue tolak dong. Arjun ngajak gue ke kantin? Berduaan? Makan bakso? Dan gue...