Special Chapter 3

2.7K 224 29
                                    

"Eomma, apa eomma sedang membuat kue?" Ahreum yang tingginya tak melebihi meja itu berjinjit karena ibunya itu sangat sibuk dengan berbagai alat dan bahan di atas meja. Dia kemudian memilih naik ke atas kursi dan menatap kagum ibunya, "Apa aku boleh membantu eomma?"

"Tentu saja, kau bisa membantu menghiasnya nanti," jelas Tzuyu yang membuat putri kecilnya itu senang.

"Eomma,"

Tzuyu tersenyum dan menoleh saat putranya memanggil namanya. Dia kemudian menggendong Jeongsan dan membuat Ahreum menatapnya malas. Dia benar-benar heran karena kakaknya itu malah lebih manja dibanding dirinya.

"Jeongsan, kau masih saja sedih? besok hari ulang tahunmu dan Ahreum, seharusnya kau bahagia," Tzuyu merapikan rambut Jeongsan yang berantakan karena baru saja bangun. Bahkan Jeongsan juga menyandarkan kepalanya dibahu Tzuyu, "Kau masih demam."

Inilah yang biasanya terjadi jika Jeongsan ingat Jungkook. Suhu tubuhnya pasti akan naik seperti saat ini.

"Eomma, apa appa akan pulang?"

"Mungkin, nanti eomma akan menelponnya,"











Jungkook saat ini sedang melakukan rehearsalnya. Sejujurnya hal ini malah membuat Jungkook sedih. Dia sebenarnya ingin sekali merayakan ulang tahun Jeongsan dan Ahreum. Tapi kali ini jarak dan waktu malah memisahkan mereka.

Namjoon menghampiri Jungkook dan mengusap pelan bahunya mencoba untuk memberikan sedikit kekuatan pada adik kecilnya itu. Dia tahu saat ini Jungkook sangat membutuhkan semangat dari orang-orang disekitarnya.

"Aku yakin Jeongsan akan mengerti,"

Jungkook hanya menundukan kepalanya sedih. Rasanya memang mudah mendengar kata-kata seperti itu. Tapi pada kenyataannya, dia bisa bayangkan Jeongsan yang merajuk karena dia tak ada dihari bahagianya. Sedangkan Ahreum, dia sangat beruntung memiliki putri kecil yang jauh lebih dewasa dari Jeongsan itu. Dia bukan membanding-bandingkan. Hanya saja Ahreum lebih mewarisi seluruh sifatnya Tzuyu; dewasa, tenang, dan jarang mengeluh. Berbanding terbaik dengan Jeongsan yang lebih sering menangis dan mudah sekali merajuk.

Saat ini BTS sedang berada di New York sebagai bagian dari world tour mereka. Jujur, awalnya Jungkook sedikit tak setuju saat melihat jadwal konsernya hampir bertepatan dengan ulang tahunnya Jeongsan dan Ahreum.

"Ayo selesaikan latihannya dan beristirahat," jelas Namjoon yang membuat semuanya mengangguk. Sebenarnya bukan hanya Jungkook saja yang tengah sedih sekarang, Taehyung bahkan jauh lebih sedih. Dia harus meninggalkan bayi kecilnya bersama Sana sedangkan dia harus pergi jauh dari mereka. Itulah kenapa Taehyung rela tak tidur hanya untuk menyapa bayi kecilnya dan Sana lewat video call karena perbedaan zona waktunya.

Namjoon, nyatanya pemimpin grup yang sudah berjalan hampir 15 tahun itu merasa tak tega melihat pemandangan menyayat hati ini. Dia malah merasa bersalah karena tetap mempertahankan BTS. Mungkin jika tidak, dia tidak akan membuat Taehyung dan Jungkook murung.

*
*
*

Tzuyu menarik selimut menutupi seluruh tubuh Jeongsan. Rasanya dia tidak tega melihat putranya seperti ini. Mungkin jika dia bisa, dia akan membawa Jeongsan menemui Jungkook saat ini juga.

"Apa oppa masih sakit?"

"Demamnya sudah turun, dia hanya perlu beristirahat," tangan Tzuyu bergerak mengusap pipi Ahreum yang kini tengah bersedih karena kondisi Jeongsan, kakaknya. Meski dia tak mengatakan secara gamblang, Tzuyu bisa mengerti jika bukan Jeongsan saja yang sedih dihari ulang tahunnya, tapi Ahreum juga.

US (우리)2 [Our Next Story]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang