Jeongsan saat ini benar-benar sudah nyaman dengan menyandarkan pipi gembulnya di pundak Jungkook. Jangan lupa dengan tangan yang terus saja ia masukan kedalam mulutnya dan membuat pundak Jungkook benar-benar basah dengan air liurnya. Namun saat Jungkook meletakkannya di atas kasur, dia langsung menangis dengan kencang.
"Jeongsan, appa harus mandi dulu,"Bujuk Jungkook namun Jeongsan sepertinya tak ingin lepas dari Jungkook.
"Jeongsan, appa harus mandi dulu. Kau bersama eomma dulu,"Ajak Tzuyu namun Jeongsan malah menangis sekarang.
"Tidak apa-apa, kita bisa menunda pertemuannya. Tidak perlu melotot seperti itu, Jeongsan tidak akan mendengarkanmu,"Jelas Jungkook. "Kau ingin bermain dengan appa, huh?"
Tzuyu hanya mendengus kesal saat Jungkook berlalu sambil menggendong Jeongsan. "Ayah dan anak sama-sama keras kepala,"Gumamnya.
Jungkook melirik Jeongsan yang ternyata saat ini sudah tertidur pulas dipundaknya padahal daritadi Jeongsan terus menggumam tak jelas. Dengan perlahan Jungkook berjalan kemudian menidurkan Jeongsan kedalam box bayinya. Namun saat dia melangkahkan kakinya, Jeongsan mulai menangis lagi.
"Oppa mandi saja, biar aku yang menenangkannya,"Jelas Tzuyu.
"Setidaknya kau harus tersenyum dulu,"
"Cepat mandi!"
"Iya iya, kau harus tersenyum dulu tapi,"Jungkook saat ini malah mengalungkan tangannya di leher Tzuyu. Namun Tzuyu langsung menepisnya dengan wajah yang masih saja kesal.
"Jeongsan sedang menangis,"
"Kenapa kau sangat kesal hari ini, huh? aku melakukan kesalahan? cepat katakan,"
Tzuyu tak menjawabnya. Dia hanya langsung menggendong Jeongsan kemudian berlalu.
"Yeobo, kau mendiamkan suamimu? ada apa?"Goda Jungkook yang malah membuat Tzuyu menggelengkan kepalanya. "Ah waeyo?"Keluh Jungkook sambil terus mengikuti Tzuyu.
"Kenapa oppa malah membelikan tas mahal untukku? seharusnya oppa membelikan hal yang lebih penting dari tas itu,"Jungkook menahan tawanya saat mendengar alasan tak masuk akal yang Tzuyu lakukan untuk memasang wajah kesalnya dari pagi. "Kenapa oppa tidak membeli kereta bayi untuk Jeongsan? atau mainan untuk Jeongsan daripada tas mahal?"
"Memangnya aku tidak boleh membahagiakanmu? lagipula Jeongsan sudah punya banyak mainan dan juga soal kereta bayi? bukannya kita sudah membelinya? hanya saja kita belum memakainya karena kita belum berani untuk jalan-jalan keluar,"Jelas Jungkook yang saat ini memeluk Tzuyu dari belakang dan menopangkan dagunya di pundak Tzuyu.
"Aku tidak perlu tas mahal. Dengan oppa terus bersamaku dan sangat menyayangi Jeongsan, aku sudah cukup bahagia,"Jungkook benar-benar tersentak dengan apa yang Tzuyu katakan. Ya, Tzuyu jarang sekali mengatakan hal-hal manis seperti itu. Bahkan Jungkook bisa menghitung berapa kali Tzuyu mengatakan hal seperti itu.
"Kau bisa saja,"
*
*
*"Pertemuannya dibatalkan, produsernya sedang ada pertemuan lain sekarang,"Jelas Jungkook yang kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku mantelnya lagi. "Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja?"
"Sekarang?"
"Menurutmu?"
"Apa semuanya akan baik-baik saja?"
"Tentu saja, tapi aku tidak ingin naik mobil. Bagaimana kalau naik bus? mungkin itu akan sangat menyenangkan,"Ajak Jungkook yang langsung menggenggam tangan Tzuyu kemudian menariknya. Tanpa disangka-sangka, Jeongsan yang saat ini ada digendongan Jungkook tertawa seolah-olah dia mengerti apa yang dikatakan oleh Jungkook. "Lihat? Jeongsan saja senang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)2 [Our Next Story]✅
Fanfiction"Oppa, terimakasih atas semua kebahagiaan yang ada di dalam hidupku." "Tzuyu, aku akan selalu menggenggam tanganmu sampai aku menutup mataku." Highest rank: #1 Tzukook (30-09-20)