Jungkook saat ini benar-benar kesulitan untuk memakaikan baju untuk Jeongsan. Sedari tadi Jeon kecil itu terus menerus menolak untuk memakai baju. Bahkan saat baju itu berada dilehernya, dia langsung menangis.
"Jeongsan, hari ini kita akan jalan-jalan, jadi kau harus pakai bajumu,"Jelas Jungkook namun tetap saja Jeongsan akan menangis lagi saat baju itu hendak dipakaikan padanya.
"Apa Jeongsan tidak mau memakai bajunya?"Tanya Tzuyu yang saat ini baru saja selesai mandi. "Biar aku saja yang memakaikannya,"
Jungkook akhirnya menyerahkan baju yang akan dipakaikan pada Jeongsan. Dia kemudian berjalan menuju dapur dan memilih untuk menyiapkan sarapan untuk pagi ini.
"Jeongsan, kau harus pakai baju, atau eomma akan memberikannya pada Bbo,"Jelas Tzuyu sambil memakaikan baju Jeongsan. Setelah selesai, Tzuyu langsung memakaikan parfum pada Jeongsan dan menggendongnya.
"Dia sudah pakai baju?"
"Eoh,"
"Sekarang kau harus sarapan dulu, Jeongsanie, kau harus bersama appa dulu,"Ajak Jungkook yang langsung membuat Jeongsan senang. Bahkan dia langsung mengulurkan tangannya. "Hm, kau sudah wangi,"
*
*
*Tzuyu dan Jungkook saat ini sudah tiba di rumah sakit. Mereka pergi kesana untuk menemui dokter anak karena Jeongsan sudah berumur 4 bulan dan sudah saatnya Jeongsan melakukan imunisasi.
Seperti sudah mengerti, Jeongsan sejak tadi menangis dan tidak ingin masuk ke dalam ruangan itu.
"Jeongsan, apa kau takut? appa juga,"Tzuyu langsung memukul pelan lengan Jungkook. Dia tak menyangka Jungkook malah mengatakan sebuah lelucon sekarang. "Tapi kau adalah anak pemberani. Itu hanya suntikan saja,"
"Cha, kau anak eomma yang pemberani,"
*
*
*"Aigo, aigo, Tzuyu-ya, aku benar-benar tidak bisa melihatnya,"Tzuyu hanya menyipitkan matanya saat Jungkook yang berteriak. Padahal Jeongsan sudah mulai tenang tadi. Tapi saat ini Jungkook yang malah berteriak. Bahkan dokternya pun sampai tak bisa menahan tawanya karena Jungkook.
"Apa ini tidak menyakitkan?"Tanya Jungkook saat dokter tersebut mengarahkan suntikannya pada Jeongsan.
"Oppa,"
"Baiklah, kau bisa melanjutkannya,"
Tzuyu benar-benar tak mengerti dengan suaminya itu. Dia bahkan sampai menggelengkan kepalanya saat Jungkook memilih untuk menutup matanya saat Jeongsan di suntik.
"Aigo, anak appa,"Jungkook langsung menggendong Jeongsan begitu Jeongsan menangis. Sedangkan Tzuyu, dia mendengarkan perkataan dokter tersebut secara baik-baik terutama mengenai pertumbuhan dan perkembangan bayi.
"Kamsahamnida,"
Setelah berterimakasih, Tzuyu dan Jungkook kemudian meninggalkan ruangan itu. Namun Jeongsan masih saja menangis sampai saat ini.
"Eomma,"Tzuyu dan Jungkook sama-sama membulatkan mata mereka. "Eomma,"
"Dia bicara?"Tanya Jungkook dan juga Tzuyu secara bersamaan. Mereka tampak memproses apa yang baru saja mereka berdua katakan secara bersamaan sebelum akhirnya mereka melakukan tos.
Tzuyu langsung mengambil alih Jeongsan dari Jungkook dan mencium pipinya. "Kau tidak mencium pipiku juga?"
"Untuk apa?"Tanya Tzuyu dengan tatapan tajamnya.
"Ah lupakan saja, kita harus segera pulang sekarang,"
Tzuyu dan Jungkook berjalan menuju parkiran saat ini. Jungkook langsung membukakan pintu mobil untuk Tzuyu yang saat ini tengah menggendong Jeongsan. Dia kemudian berjalan ke sisi mobil lainnya dan menaiki mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)2 [Our Next Story]✅
Fanfic"Oppa, terimakasih atas semua kebahagiaan yang ada di dalam hidupku." "Tzuyu, aku akan selalu menggenggam tanganmu sampai aku menutup mataku." Highest rank: #1 Tzukook (30-09-20)