#74 Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya

1.7K 219 16
                                    

Tzuyu memijat pelan dahinya saat membaca beberapa komentar pedas yang dilontarkan anti-fans di artikel yang memuat soal kecelakaan Jungkook. Mereka menganggap Jungkook selalu saja membuat masalah, bahkan ada yang memintanya untuk mengundurkan diri dari BTS.

"Eomma," Jeongsan berusaha naik ke atas sofa namun sayangnya kakinya masih belum bisa membantu tubuhnya naik ke atas.

Melihat hal ini Tzuyu hanya terkekeh. Bagaimana tidak? Jeongsan benar-benar menggemaskan saat mencoba naik ke atas sofa namun hasilnya dia tetap tidak bisa.

"Aigo, kau suka naik-naik sekarang?" Tzuyu menggendong Jeongsan kemudian meletakannya di pangkuannya.

"Ahreum," Tzuyu mencubit gemas pipi Jeongsan saat untuk pertama kalinya Jeongsan memanggil nama adiknya itu sambil menunjuk ke arah kamar.

"Ahreum sedang tidur, kau tidak boleh mengganggunya,"

"Appa?"

"Sebentar lagi appa pulang," kata-kata itu selalu Tzuyu katakan pada Jeongsan saat dia mulai bertanya soal keberadaan Jungkook. Lagipula Tzuyu sedikit khawatir jika membawa Jeongsan ke rumah sakit, apalagi karena usianya yang masih kecil.

"Bbo, eomma, Bbo,"

"Ah iya benar, eomma lupa memberi makan Bbo," Tzuyu kemudian melangkahkan kakinya yang tentu saja membuat Bbo langsung mengikutinya. Dia kemudian menyiapkan tempat makan Bbo dan mengisinya dengan makanan kucing.

"Jeongsan, ini bukan makananmu," jelas Tzuyu saat Jeongsan hampir memasukan makanan kucing itu ke dalam mulutnya. Sepertinya Jeongsan mengambil makanan kucing yang tak sengaja terjatuh.

Tzuyu sedikit menghela napasnya berat. Meskipun setiap saat dia pasti menemui Jungkook di rumah sakit, rasanya tetap saja dia merindukan interaksi manis antara Jeongsan dan Jungkook.

"Ayo, biarkan Bbo makan," ajak Tzuyu yang kemudian membuat Jeongsan beranjak dan berjalan dengan tawanya.

"Jeongsan kau harus jalan perlahan, bagaimana jika–"

Bukk

Belum juga Tzuyu menuntaskan omongannya, Jeongsan sudah terlebih dahulu jatuh karena tersandung ujung karpet. Untung saja dia sudah memindahkan mejanya, kalau tidak mungkin saja kepala Jeongsan akan terbentur ujung meja.

"Eomma sudah bilang kau harus jalan perlahan," kata Tzuyu yang saat ini menggendong Jeongsan. Namun putra kecilnya itu malah tertawa senang sekarang dan minta diturunkan. "Tidak sebelum kau berjanji pada eomma untuk berjalan perlahan,"

"Ada apa, Tzuyu? kenapa kau memarahi Jeongsan?"

"Begini eomma, dia jalan terburu-buru dan jatuh karena tersandung ujung karpet,"

"Tapi dia tidak menangis,"

"Dia tidak akan menangis jika hanya terjatuh, dia hanya akan menangis kalau botol susunya direbut," jelas Tzuyu yang semakin membuat pria kecil yang ada digendongannya tertawa seolah mengerti soal lelucon Tzuyu itu. Tentu saja hal ini membuat Tzuyu semakin merasa gemas.

Tzuyu langsung saja menurunkan Jeongsan dari gendongannya kemudian bergegas menghampiri Ahreum yang saat ini menangis.

"Ah kau merasa tak nyaman ya?" tanya Tzuyu yang kemudian mencari popok pengganti untuk Ahreum. Namun Jeongsan sudah terlebih dulu memberikannya pada Tzuyu. "Aigo, gomawo," Tzuyu mencubit gemas pipi Jeongsan kemudian mengganti popok Ahreum.

"Jeongsan, kau tidak boleh naik-naik," Jeongsan sepertinya tak begitu mendengar larangan dari Tzuyu itu dan berusaha naik ke atas ranjang. "Kau bisa jatuh Jeongsan,"

US (우리)2 [Our Next Story]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang