"Jeongsan, kenapa kau disini?" tanya Jungkook yang kemudian duduk disamping Jeongsan. Jeongsan langsung saja merangkak dan duduk di pangkuan Jungkook. "Kau marah? waeyo?"
Jungkook saat ini mengusap pelan pipi Jeongsan kemudian memeluknya. Dia tahu pasti saat ini Jeongsan benar-benar kebingungan karena kehadiran Ahreum. Ditambah lagi setiap orang sibuk memperhatikan Ahreum sekarang. Sebenarnya Jungkook sedari tadi memperhatikan putranya itu. Dia mungkin cemburu pada Ahreum.
"Kau cemburu pada Ahreum? dia itu masih bayi, jadi eomma terus menjaganya. Kau bersama appa saja, arasseo?" Jungkook mencium pipi Jeongsan kemudian menggendongnya. Ini sudah saatnya Jeongsan tidur, jadi dia harus membuatkan susu untuk Jeongsan.
"Susu Jeongsan," jelas Tzuyu yang kemudian memberikan botol susu milik Jeongsan. "Aku kira dia sudah tidur,"
"Dia duduk di samping pintu tadi, kalau begitu aku akan menidurkan Jeongsan dulu,"
Tzuyu hanya memandang punggung Jungkook yang saat ini semakin menjauh. Dia jadi sedikit merasa bersalah karena Jeongsan terlihat sangat sedih sekarang. Wajar saja, selama ini Jeongsan benar-benar menempel padanya dan kehadiran Ahreum sepertinya membuat Jeongsan masih belum mengerti apa itu seorang adik.
Jungkook saat ini memilih untuk menidurkan Jeongsan di ranjang miliknya. Dia pikir itu akan sedikit mengurangi rasa cemburunya Jeongsan.
"Jeongsanie, eomma dan appa sangat menyayangimu. Jadi tidak perlu marah lagi seperti tadi," jelas Jungkook sambil mengusap kepala Jeongsan. Dia juga sesekali menyisiri rambut Jeongsan dengan jarinya. Hal ini sepertinya membuat Jeongsan nyaman dan perlahan menutup matanya.
Tzuyu saat ini duduk di tepi ranjang dan mengusap halus pucuk kepala Jeongsan. "Apa aku terlalu memperhatikan Ahreum?"
"Aniyo, kau juga memperhatikan Jeongsan. Dia hanya sedikit marah karena Ahreum terus menerus bersamamu, tapi tenang saja perlahan aku akan menjelaskan padanya,"
Tzuyu saat ini berbaring di samping Jeongsan dan tersenyum saat tatapannya bertemu dengan Jungkook.
"Kenapa kau menatapku seperti ini? ada apa?" tanya Jungkook yang kemudian membuat Tzuyu menggeleng.
"Memangnya aku tidak boleh menatapmu?"
"Tentu saja boleh," jelas Jungkook yang kemudian tersenyum. "Waktu sepertinya benar-benar cepat berlalu, padahal aku merasa baru kemarin menikah diam-diam denganmu,"
"Itulah kenapa kita harus menikmati setiap detik yang kita lalui. Oppa, besok eomma harus pulang," jelas Tzuyu dengan nada sedihnya. "Padahal aku ingin eomma lebih lama disini,"
"Tenang saja, aku akan membantumu mengurus Jeongsan dan juga Ahreum. Aku juga sudah meminta manager hyung untuk tidak menerima jadwal pemotretan ataupun syuting iklan apapun untukku," jelas Jungkook yang kemudian meletakan botol susu Jeongsan di atas nakas. "Jika Ahreum terbangun, kau bisa membangunkanku juga,"
"Waeyo?"
"Tidak adil jika hanya kau yang begadang. Kau sudah mengandung dan juga melahirkan Ahreum, jadi sepertinya hanya begadang benar-benar tidak ada bandingannya dengan itu,"
Tzuyu hanya tersenyum mendengar penjelasan dari Jungkook itu. Dia benar-benar beruntung memiliki suami yang manis seperti Jungkook. Hal inilah yang selalu membuatnya selalu jatuh cinta pada Jungkook.
"Saranghaeyo," Tzuyu memang bukan tipe orang yang selalu mengatakan kalau dia mencintai Jungkook. Tapi dia sepertinya harus mengatakannya sekarang.
"Nado saranghaeyo,"
*
*
*Jungkook terbangun saat mendengar tangisan Ahreum. Dia melirik ke arah Tzuyu yang masih tertidur sambil memeluk Jeongsan saat ini. Dia kemudian menghampiri Ahreum dan menggendongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)2 [Our Next Story]✅
Fanfiction"Oppa, terimakasih atas semua kebahagiaan yang ada di dalam hidupku." "Tzuyu, aku akan selalu menggenggam tanganmu sampai aku menutup mataku." Highest rank: #1 Tzukook (30-09-20)