#56 The Past

1.6K 223 16
                                    

Jungkook tersenyum setelah melihat beberapa design rumah yang dia terima dari managernya. Sebenarnya sudah dari lama dia menyimpan keinginannya untuk membeli rumah baru. Tapi baru sekarang dia bisa mewujudkannya. Apalagi sebentar lagi keluarga kecilnya itu akan kedatangan anggota baru. Jadi tidak mungkin jika mereka harus tetap tinggal di apartemen itu.

"Sebentar ya, appa sedang sibuk," jelas Jungkook dengan tatapan yang tak terlepas dari ponselnya meski Jeongsan beberapa kali meraih ponselnya. "Dimana eomma? atau Bbo? dimana dia? Bbo?"

Jeongsan saat ini hanya menggumam dan berusaha meraih ponsel Jungkook lagi. Sepertinya dia sudah mulai kesal karena ayahnya itu lebih mementingkan ponsel daripada dirinya.

"Aw, Jeongsan, kenapa kau menggigit appa? sakit," keluh Jungkook yang kemudian meletakan Jeongsan dipangkuannya. "Kau penasaran? appa akan memberikan kejutan untuk eomma,"

Jungkook melirik ke arah Tzuyu berharap istrinya itu tidak mendengar apapun. Tatapannya kembali ke ponselnya saat ini. Sebenarnya dia cukup bingung memilih rumah yang bagus.

"Jeongsan, kau ingin yang mana?" tanya Jungkook yang membuat Jeongsan menatapnya kemudian memukul-mukul ponsel tersebut. Jungkook langsung mencium kepala Jeongsan. "Appa seharusnya tidak bertanya padamu,"

"Oppa, kenapa bermain ponsel bersama Jeongsan?" Tzuyu saat ini sudah berkacak pinggang dan bahkan merebut ponsel Jungkook. "Radiasi ponsel itu berbahaya untuk bayi, lain kali jangan melakukannya lagi,"

"Jeongsan ingin bermain denganku dan aku sedang sibuk, jadi aku putuskan untuk melakukannya secara bersamaan,"

Aku harap Tzuyu tidak melihat ponselku. Batin Jungkook. Ini kejutan yang sudah lama dia rencanakan jadi tidak mungkin jika dia membiarkannya terbongkar begitu saja.

"Aku harus mencuci sekarang, jadi oppa yang harus menyuapi Jeongsan. Ingat! jangan sambil bermain ponsel,"

"Baiklah nyonya Jeon. Jeongsan, ayo kita makan," Jeongsan langsung terlihat senang saat mendengar kata 'makan'. Dia memang paling senang jika sudah menyangkut soal makanan seolah-olah baru saja mendapatkan grand prize.

"Cha, pertama kau harus duduk dulu," jelas Jungkook yang kemudian meletakan Jeongsan dikursi bayinya. "Aigo, kau begitu bersemangat, tunggu sebentar ya, buburnya sedikit panas,"

Jungkook saat ini menyendok bubur bayi itu dan meniupinya agar cepat dingin. Namun karena tak sabaran, Jeongsan beberapa kali berusaha untuk meraih sendok yang Jungkook pegang.

"Sebentar, appa tidak ingin lidahmu terluka," jelas Jungkook yang kembali meniupi bubur itu. Setelah dingin, dia menyuapkannya pada Jeongsan dan langsung membuat putranya itu sangat senang. Namun saat Jungkook tak kunjung menyuapinya lagi, Jeongsan mulai kesal dan berusaha untuk merebut mangkuk yang saat ini ada di tangan Jungkook. "Aigo, kau harus bersabar Jeongsan,"

Jeongsan hanya menatap Jungkook dengan tatapan 'appa benar-benar lama, aku sudah lapar'.

"Aigo, kau protes pada appa? baiklah, mianhae, sekarang buka mulutmu," jelas Jungkook yang kembali menyuapi Jeongsan.

*
*
*

"Oppa mau kemana?" tanya Tzuyu saat Jungkook mengendap-endap keluar.

"A-aku? Aku–"  Jungkook bingung harus memberikan alasan masuk akal apa pada Tzuyu. Tidak mungkin jika dia mengatakan kalau dia akan membeli rumah. Itu hanya akan membuat semua kejutannya berantakan. "Aku harus menemui Jimin hyung. Dia butuh bantuanku,"

"Ah begitu? baiklah, jangan pulang larut,"

"Siap,"

Jungkook berjalan dengan senang karena dia berhasil membuat Tzuyu percaya padanya. Namun kesenangan itu tak berlangsung lama karena Jimin saat ini berjalan ke arah apartemennya.

US (우리)2 [Our Next Story]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang