#61 Happiness

1.7K 230 39
                                    

Berita soal kehamilan Tzuyu itu mulai tersebar sekarang. Meskipun Jungkook belum memberikan klarifikasi apapun, tetap saja artikel mengenai kehamilan Tzuyu itu sudah menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya di Korea saja, bahkan di dunia.

"Aku bingung harus melakukan apa sekarang," gumam Jungkook saat melihat artikel-artikel soal Tzuyu mulai memenuhi linimasa.

"Biarkan saja," jelas Tzuyu yang kembali melihat lewat jendela.

"Apa masih banyak wartawan disana?" tanyanya yang kemudian mendapat anggukan dari Tzuyu. Sebenarnya inilah hal yang benar-benar membuat Jungkook kesal. Media. Dia memang terbuka soal kehidupan pribadinya, tapi bukankah dia juga masih memerlukan privasi termasuk untuk hal ini? dia hanya tidak ingin ada pihak yang mencoba untuk melakukan hal berbahaya pada Tzuyu dan berpengaruh pada kehamilannya juga.

Jungkook saat ini berusaha untuk menghubungi manager hyungnya namun tetap saja dia sulit untuk dihubungi. Padahal saat ini dia sangat membutuhkan managernya itu.

"Satu-satunya cara adalah diam saja dirumah," jelas Jungkook yang kemudian membanting tubuhnya ke sofa. "Ah ini pasti akan sangat membosankan,"

"Biasanya juga kita diam di rumah 'kan? kenapa semuanya akan sangat membosankan?"

Jungkook memilih untuk bermain dengan Jeongsan saja saat ini. Jika dibandingkan dengan menggerutu setiap waktu, lebih baik dia bermain dengan putranya itu.

*
*
*

Jungkook bernapas lega saat tak melihat satupun wartawan berada didepan rumahnya lagi. Mungkin ini karena klarifikasi yang Bighit keluarkan satu jam yang lalu.

"Aman," gumamnya yang kemudian membuat Tzuyu langsung bergegas menuju jendela. Mereka kemudian melakukan tos dan membuat Jeongsan menatap mereka bingung.

"Tapi aku rasa kita masih belum bisa keluar sekarang,"

"Padahal susu pisangku habis," keluh Jungkook.

"Baiklah, mungkin ke supermarket tidak terlalu berbahaya,"

Jungkook berjingkrak kegirangan saat ini. Dengan cepat dia meraih jaket dan juga kunci mobilnya kemudian menggendong Jeongsan.

"Jangan lupakan jaket Jeongsan," tegur Tzuyu yang saat ini menyampirkan jaket milik Jeongsan ditangannya.

"Ah benar juga, kau memang ibu terbaik,"

"Dan kau ayah yang pelupa,"

*
*
*

Jungkook benar-benar waspada saat ini. Dia hanya takut saja wartawan tiba-tiba saja menyerangnya dengan beribu pertanyaan disana.

"Ish, kau sudah seperti mata-mata," kesal Tzuyu karena Jungkook terus saja mengedarkan pandangannya.

"Aku hanya sedikit waspada saja," jelas Jungkook yang kembali mendorong trolly berisi belanjaan mereka itu. Namun tetap saja dia memantau sekitar karena saat ini dia tidak bersama manager hyungnya.

"Permisi,"

"Ne?" wanita itu langsung saja menutup mulutnya tak percaya saat Tzuyu menatapnya sekarang.

"Tzuyu-ssi?"

Jungkook hanya memutar malas bola matanya saat melihat wanita itu salah tingkah hanya karena Tzuyu tersenyum ke arahnya.

"Aku penggemar beratmu, sungguh, kau benar-benar jadi panutanku sekarang,"

"Jinjja?"

"Aku ingin jadi istri dan ibu sepertimu, kau begitu luar biasa," puji wanita itu sambil menunjukan ekspresi bahagianya. "Boleh kita berfoto bersama?"

US (우리)2 [Our Next Story]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang