Special Chapter

1.8K 218 66
                                    

"Appa?"

"Ada apa?"

"Apa appa tidak bisa bermain denganku?"

Miris. Itulah yang saat ini Jungkook rasakan. Ya, semenjak aktivitasnya bersama BTS mulai aktif kembali, dia jadi kesulitan hanya untuk membagi waktunya antara keluarga dan karir. Apalagi sebentar lagi mereka akan melakukan world tour mereka.

"Aku hanya ingin appa bermain bersamaku, aku tidak ingin melihat appa ada di TV," Jungkook hanya tersenyum kemudian memeluk putranya itu. Mungkin jika dia bisa, dia pasti akan membawa Jeongsan, Tzuyu, dan Ahreum ikut serta dalam world tournya. Tapi karena Jeongsan yang saat ini sudah masuk Taman Kanak-Kanak, rasanya akan sedikit sulit untuk membawanya kemanapun.

"Appa pasti akan bermain denganmu saat appa tidak sibuk," jelas Jungkook.

"Baiklah, aku akan menunggu,"

"Oppa, bisa aku bicara sebentar?" tanya Tzuyu yang kemudian membuat Jungkook menghampirinya.

"Ada apa?"

"Aku bingung harus melakukan apa sekarang. 2 agensi sudah menawarkan kontrak mereka untuk Jeongsan,"

"Kontrak?"

"Yang satu sebagai model dan satu lagi sebagai idol. Tapi opsi sebagai idol sepertinya akan ku abaikan saja, aku tidak ingin Jeongsan kehilangan masa kecilnya hanya untuk berlatih keras,"

"Aku rasa tidak dengan dua-duanya. Biarkan dia mendapat masa kecilnya dengan layak,"

Jujur, Jungkook kurang setuju jika Jeongsan ingin menjadi idol sama sepertinya. Dia hanya tak ingin apa yang terjadi padanya juga terjadi pada putranya. Memang penggemar akan jadi obat yang ampuh setelah kerja keras yang dia lakukan dibalik panggung. Namun dia tak ingin Jeongsan berpura-pura didepan kamera. Apalagi pelatihan untuk debut sebagai idol cukup keras.

"Appa, Ahleum menggambal appa,"

Lain halnya dengan Ahreum. Sepertinya yang turun padanya bukan bakat pada musik, tapi lebih pada seni rupa. Diusianya yang bahkan baru menginjak 4 tahun, putri kecil Jungkook itu sudah mahir melukis. Bahkan suatu ketika seseorang pernah menawar lukisan yang dibuat Ahreum dengan sangat mahal.

Jungkook benar-benar bangga pada kedua anaknya. Dengan bakat mereka masing-masing, mereka justru membuat Jungkook mengidolakan mereka. Terlebih dengan suara Jeongsan dan kemampuan dancenya yang cukup bagus meskipun dia hanya belajar dari video performance ayahnya. Namun hal ini justru membuatnya bimbang. Dia hanya takut hal ini membuat dirinya berambisi memasukan Jeongsan pada audisi yang dilakukan agensi besar dan membuatnya debut sebagai idol.

Deringan yang dihasilkan oleh ponselnya membuat Jungkook mendesah berat. Dia tahu pasti manager hyung yang menghubunginya saat ini. Padahal dia masih ingin berada dirumahnya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.

"Yeobseyo?"

"Yak! kau ada dimana? yang lain sudah berkumpul untuk berlatih,"

"Aku baru akan berangkat,"

"Palliwa,"

"Arasseo,"

Jeongsan yang sepertinya tahu siapa yang baru saja menelpon ayahnya itu langsung saja memilih masuk ke kamarnya dibanding harus mengucapkan selamat tinggal atau mengantar ayahnya. Hal inilah yang biasanya membuat Jungkook agak berat untuk pergi. Terlebih karena dirinya baru saja selesai wajib militer dan mungkin Jeongsan sedang ingin Jungkook selalu ada bersamanya.

US (우리)2 [Our Next Story]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang