Tak terasa satu bulan sudah berlalu dan Tzuyu bersyukur tak ada yang terjadi sama sekali. Dia tahu pikirannya benar-benar sudah tidak benar karena terus mencurigai banyak orang. Dia hanya takut hal sebelumnya terjadi. Apalagi dia tahu beberapa wanita yang pernah menyukai ataupun dekat dengan Jungkook. Dia tahu itu sedikit berlebihan. Tapi tidak ada salahnya dia merasa was-was karena ancaman orang ketiga akan selalu menghantui banyak pasangan.
Suara detik jam dinding menemani sunyinya suasana kediaman keluarga kecil Jeon itu. Siang ini Jungkook dan Jeongsan sedang tertidur, itu sebabnya rumah mereka benar-benar sepi.
Tzuyu memilih untuk memainkan game di ponsel Jungkook. Akhir-akhir ini dia memang berubah menjadi kecanduan game. Mungkin karena pengaruh bayinya. Bahkan Tzuyu merasa kalau dia benar-benar banyak berubah sekarang. Satu kebiasaan yang tiba-tiba saja berubah adalah bangun pagi. Jika biasanya dia bangun sangat pagi, akhir-akhir ini dia jadi bangun lebih siang.
Ting Tong
Tzuyu menautkan alisnya sebelum pada akhirnya dia melangkahkan kakinya menuju pintu.
"Maaf tapi aku tidak memesan apapun," jelas Tzuyu saat pembawa paket itu menyerahkan kotak itu pada Tzuyu. Namun saat dia membaca siapa pengirimnya, dia langsung saja tersenyum. "Terimakasih,"
Tzuyu membolak-balik kotak itu saat berjalan masuk.
"Siapa yang mengirimkan paket?"
"Yeri," jawab Tzuyu yang kemudian membuka kotak itu. "Aigo, sebuah sepatu?"
Sebenarnya aku bingung ingin memberikan hadiah bagus apa untuk Jeongsan. Tapi saat terakhir kali kita bertemu, dia sedang belajar berjalan dan mungkin sepatu ini akan diperlukan saat dia mulai bisa berjalan.
Yeri
"Jeongsan benar-benar jadi kesayangannya semua orang," gumam Jungkook yang justru membuat Tzuyu sedikit menaruh kecemasannya sekarang. Apa Yeri sedang berusaha mendekati Jungkook melalui Jeongsan? apa Yeri akan menambah barisan wanita yang berusaha memasuki kehidupan pernikahannya? "Yeobo, kenapa kau melamun?"
"Tidak apa-apa,"
"Soal Yeri?"
"Tidak,"
"Lalu?"
"Tidak ada," jawab Tzuyu singkat.
Jungkook saat ini meletakan kepalanya di pangkuan Tzuyu. Dia tersenyum melihat wajah Tzuyu yang saat ini terfokus pada ponsel miliknya. Dengan jahil dia menutupi layar ponsel itu dengan tangannya dan sukses membuat Tzuyu memasang wajah kesalnya.
"Kau sedang berbohong padaku. Kau pasti memikirkan Yeri 'kan? Tzuyu, seberapapun wanita berusaha mendekatiku, aku tidak akan terpengaruh sama sekali," jelas Jungkook yang membuat Tzuyu berdeham saja dan kembali berfokus pada game yang sedang dia mainkan. "Baby Jeon, eomma sedang kesal karena sebuah sepatu, apa yang harus appa lakukan?"
"Berhenti tebar pesona," jawab Tzuyu ketus.
"Aigo, baby Jeon, kau benar-benar cerdas. Kau sudah bisa bicara," kagum Jungkook yang hanya membuat Tzuyu berdecak kesal.
"Kenapa oppa selalu tersenyum manis dihadapan banyak orang? oppa tidak tahu jika itu membuat banyak wanita salah paham," gerutu Tzuyu yang membuat Jungkook terkekeh. Dia kemudian memilih untuk duduk dan menyandarkan tubuhnya disandaran sofa itu.
"Memangnya salah ya? bukankah itu sudah biasa?"
"Masalahnya wanita akan tergila-gila jika oppa tersenyum pada mereka," jelas Tzuyu.
"Seperti ini?"Jungkook langsung menampakan senyuman termanisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)2 [Our Next Story]✅
Fanfic"Oppa, terimakasih atas semua kebahagiaan yang ada di dalam hidupku." "Tzuyu, aku akan selalu menggenggam tanganmu sampai aku menutup mataku." Highest rank: #1 Tzukook (30-09-20)