"Eomma," Jeongsan sepertinya sangat merindukan Tzuyu. Bahkan saat dia baru saja pulang dari rumah sakit, Jeongsan merangkak ke arahnya dan meminta untuk digendong.
"Aniyo Jeongsan, kau dengan appa saja," jelas Jungkook yang kemudian menggendong Jeongsan. Namun Jeongsan malah menangis dan terus mengulurkan tangannya kepada Tzuyu.
"Kau merindukan eomma, huh?" tanya Tzuyu yang kemudian mencium pipi Jeongsan setelah dia menggendongnya.
"Apa Tzuyu baik-baik saja?"
"Dia hanya sedikit merasa tertekan, eomma, tapi dia dan bayinya baik-baik saja,"
"Semalam Jeongsan terus menangis dan memanggil-manggil eommanya,"
Jungkook sebenarnya benar-benar tak mengerti kenapa selalu saja terjadi masalah di kehidupan pernikahannya. Saat itu banyak orang yang berpikiran buruk soal pernikahannya dan juga Tzuyu. Kali ini dia juga bahkan hampir kehilangan bayinya karena seorang staf. Tapi dia cukup bersyukur karena selama ini dia tidak pernah memberikan celah sedikitpun pada orang ketiga untuk masuk kedalam kehidupan pernikahannya.
"Yeobo, berikan Jeongsan padaku, kau harus banyak istirahat, Jeongsan sudah semakin berat sekarang," jelas Jungkook yang kemudian mengulurkan kedua tangannya pada Jeongsan namun langsung membuat Jeongsan menolaknya. "Jeongsan, eomma harus beristirahat sekarang,"
"Tidak apa-apa, lagipula Jeongsan tidak membuatku kelelahan,"
"Tetap saja karena Jeongsan sudah semakin berat, ayo Jeongsan," kali ini Jungkook mengambil alih Jeongsan dengan paksaan dan sukses membuat Jeongsan langsung menangis.
"Oppa,"
"Ah baiklah,"
Jungkook memikih untuk menonton TV saja saat ini. Menurutnya jika dia terus melihat Tzuyu yang saat ini menggendong Jeongsan, membuatnya akan semakin gemas untuk mengambil alih Jeongsan.
Tidak seperti biasanya, kali ini Jeongsan benar-benar mudah tertidur. Jika biasanya Jeongsan tidak akan tidur saat Tzuyu menimangnya, kali ini dia dengan mudahnya tertidur. Dia sepertinya sangat mengerti apa yang sedang terjadi pada ibunya itu.
Tzuyu langsung membawa Jeongsan menuju box bayinya, namun kemudian dia pikir itu tidak perlu. Kali ini dia ingin tidur bersama dengan Jeongsan. Setidaknya kerinduan yang ada pada dirinya akan terobati setelah ini.
"Eh, oppa?" tanya Tzuyu saat dia merasa seseorang memeluknya saat ini.
"Aku juga rasanya ingin tidur siang sekarang," jelas Jungkook yang kemudian mengecup tengkuk Tzuyu dan memilih untuk tidur.
*
*
*Seseorang ingin menemuimu, aku akan kirimkan alamatnya padamu
Jungkook mengerutkan dahinya saat pesan singkat itu masuk ke ponselnya. Dengan cepat dia meraih mantelnya dan berjalan keluar. Dia kira Tzuyu tak akan menyadarinya sama sekali. Tapi ternyata Tzuyu sudah berdiri tepat dihadapannya sekarang.
"Kau mau kemana, oppa?"
"Aku harus menemui seseorang," jawab Jungkook dengan gugup.
"Apa terjadi sesuatu? apa aku boleh ikut?"
"Ani, kau tunggu saja dirumah, arasseo?" jelasnya yang kemudian mengecup singkat bibir Tzuyu. Namun saat Jungkook akan membuka pintu apartemennya, Tzuyu segera menghentikannya dengan menggenggam lengan mantelnya.
"Aku akan ikut, tunggu sebentar,"
Jungkook terpaksa menunggu Tzuyu saat ini. Tidak mungkin dia pergi begitu saja sementara Tzuyu bersikeras untuk ikut. Jungkook pikir feeling seorang wanita benar-benar kuat. Untuk itu dia menuruti permintaan Tzuyu untuk menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)2 [Our Next Story]✅
Fanfic"Oppa, terimakasih atas semua kebahagiaan yang ada di dalam hidupku." "Tzuyu, aku akan selalu menggenggam tanganmu sampai aku menutup mataku." Highest rank: #1 Tzukook (30-09-20)