•Rencana Azam•

8.2K 666 87
                                    


Happy Reading!

ARA’S

•  •  •

“Lo ngambil kesempatan dalam kesempitan, kan?”

Seseorang berdecih karena mendengar ucapan sinis lelaki didepannya. Mendelik tak senang karena merasa tidak terima dituduh sembarangan, “Ternyata lo masih belum berubah, ya?” Merasa tak habis pikir, “Kebiasaan aja yang nggak lagi, pemikiran masih sama.” Jelas dengan nada mengejek, “Psikopat.”

Azam mengalihkan pandangan kesamping, ingin menumpahkan emosinya sekarang juga, namun apa yang dikatakan Ryan dirasa tidak salah sepenuhnya.

“Gue berniat baik, tetap aja salah dimata lo.” Ujar Ryan yang ditutupi dengan kekehan mengejek hingga menggema diruangan kosong itu. Kelas Ryan yang semua muridnya dipaksa keluar seenak jidat oleh Azam, “Sekarang apa? Mau nyalahin gue lagi, karena udah bikin Ara jauh dari lo?”

Azam memejamkan matanya sejenak, benar-benar menahan emosi yang ingin meledak. Mengingat betapa benci dia pada orang yang berusaha menjauhkan Ara darinya, termasuk Ryan meski berniat baik.

“Lo sadar nggak, sih? Ara bakalan terus aman kalau nggak ada lo didekat dia? Terus lo mau egois?”

Dan Azam segera mencengkram kerah kemeja Ryan dengan rahang mengeras, “Gue juga lagi usaha, sialan!”

Ryan menepis tangan Azam seraya berdecih, “Cukup menjauh dari Ara, udah—”

Serta merta Azam menghantam mulut yang lancang itu dengan kepalannya, “Sekali lagi lo ngomong gitu, lo mampus.” Desisnya dengan kilat mata memancar kesungguhan.

“Setidaknya menjelang pelaku ditemukan, keparat!” Teriak Ryan kesal. Terlibat masalah dengan Azam benar-benar membuat tulang diwajahnya hampir tanggal disetiap waktu.

•  •  •

Empat gadis itu duduk dilantai dekat pintu dengan bentuk melingkar, menatap satu objek dengan penuh khidmat yang menampilkan gerakan dance random diiringi dengan musik seimbang. Satu kesimpulan, menonton diaplikasi Tiktok. Aplikasi yang akhir-akhir ini laku keras dikalangan remaja.

“Yaya, nama aplikasinya apa?” Tanya Ara pada Dhiya disebelahnya tanpa melepas pandangan dari kumpulan cewek yang sedang bergerak lincah itu. Dia merasa tertarik dengan fitur aplikasi itu.

“Tiktok.” Jawab Nita semangat.

Dhiya mengangguk, “Coba download, Ra. Terus dance. Beuh... Sebentar aja udah jadi artis tiktok lo!” Ujarnya antusias.

Ara membulatkan mulutnya dengan anggukan mengerti, “Setiap download aplikasi itu, kita jadi artis, ya, Yaya?”

“Tergantung, sih. Kalau bentukan si Nita, sampe nenek pun juga nggak bakal jadi artis.” Ujar Dhiya diakhiri dengan tawa keras yang diikuti Anna.

Nita mencebik, “Terserah lu, Maemunah!” Lalu cemberut kesal. Dia selalu dibanding-bandingkan dengan Ara!

Anna merampas handphone yang ada digenggaman Ara, “Sini gue download-in! Nggak sabar liat lo jadi artis, dah.” Ujarnya dan langsung membuka handphone Ara yang tidak dikunci.

ARA' S[completed!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang