Part ini bikin pusing tujuh keliling, ada sedih juga, kesel bin gedeg juga dimasukin, terus nanti sedih lagi.Siap, nggak?
Oke, yok lanjut!
________________________________________
Azam mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Wajahnya yang tampan semakin cerah saja terkena pantulan sinar matahari menelusup lewat jendela.
Padahal, Ara tengah teriak histeris dirumah sekarang karena dia tinggal. Maka, saat pulang nanti tubuhnya akan menjadi korban gigi taring lagi.
Handphone-nya berdenting, menandakan satu pesan telah masuk. Dia melongokkan kepala untuk melihat layar itu, pesan dari perempuan diseberang sana yang sedari tadi tidak sabaran sekali untuk dia jemput.
Aduh, iya sabar Azam sebentar lagi sampai, kok!
Zam? Aku udah lumutan, loh, disini. Lama bgtsii. Cepetan yaa.
• • •
Ara kembali berguling kesana kemari dengan raungan. Baru saja kemarin meninggalkannya sampai tertidur akibat terlalu lama menunggu, sore pulang sekolah pun Azam kembali meninggalkannya.
Ara itu pengen dipeluk! Kalau gitu, kapan lagi waktu Azam memeluknya?!
Oke, guys, sepertinya Ara tidak ingat kejadian tadi malam. Diam-diam saja, hihi.
Lalu dentingan handphone-nya berbunyi. Dua pesan masuk dari nama yang jelas sekali dia kenal.
Kak Rai.
Ra! (15.20)
Keluar yu! Bosen, nih. (15.20)Ara membalas pesan itu dengan bimbang.
Gimana, ya, kak rai. Nanti ajim nggak boleh. (15.21)
Ara menggembungkan sebelah pipi karena sebal, padahal Azam meninggalkannya namun dia tetap menuruti apa yang cowok itu larang.
Azam kan lagi keluar, nggak tau dia.(15.21)
Ara mengerjap. Iya juga, ya. Ara itu bingung! Mau menuruti sang tunangan atau mengikuti ajakan sang pacar?
Ara mau tanya ajim dulu, ya, kak rai. (15.21)
Lalu dia segera beralih masuk ke roomchat Azam.
Ajim! (15.22)
Ajiiimmmm! (15.22)
Jawab nggak?😤 (15.23)Ara menunggu dengan sabar, padahal keterangan cowok itu sedang online yang membuatnya akhirnya mengerjap marah.
Ajiiimmm ih, lama! (15.27)
KALAU BALAS LAMA ARA BLOK NIH?! (15.27)Kesabaran Ara mulai habis, namun pesan yang masuk dari seberang sana membuat wajah garangnya yang berkobar emosi, perlahan luntur dengan erjapan pelan. Mengerucutkan mulut kedepan agar tidak mudahnya tersenyum.
kenapa, my beautifulfiance? (15.27)
Ara mau diajak jalan jalan sama kak rai! (15.28)
terus? (15.28)
Ajim boleh nggak? Iihhh gitu aja nggak ngerti. (15.28)
Lama Ara menunggu pesan dari Azam, dirinya memutar-mutar cincin cantik itu saja dulu untuk menghilangkan jenuh. Ia tersenyum, cincin yang cantik pemberian orang ter-spesial. Terbayang nggak, tuh, kalau berada diposisi Ara?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARA' S[completed!]
Romance"Kamu itu, udah seperti pompa bagi kerja jantung aku. Kalau kamu menjauh, otomatis jantung aku melemah. Artinya apa?" Gadis polos itu menggeleng lugu. "Kamu bunuh aku secara perlahan. Kamu tega?" Secepat kilat gadis itu menggeleng keras, "Ara nggak...