Semua kacau, anda merusak segalanya. Mimpi-mimpi saya, bahagia saya, bahkan anda juga telah merengut kehidupan saya.
• • •Derungan motor berkecepatan tinggi membelah langit malam. Bulan tidak lagi bersinar terang. Ribuan bintang leyap. Di sapu badai yang kian pekat. Apa lagi yang harus Bumi harapan? Jika malam ini adalah malam tergelapnya. Tidak ada yang memberinya cahaya. Bulan pun seolah enggan untuk terlihat. Bumi hancur semua terasa mati rasa.
Flashback oon.
Dua keluarga sampai di sebuah restoran mewah. Kemudian menuju meja yang sudah di pesan sebelumnya. Di sana sudah ada hidangan mewah yang sangat menggoda selera. Lengkap dengan vas bunga yang ada di tengah meja. Menambah kesan indah.
"Ayo silahkan selamat menikmati." Pelayan dengan ramah mulai melayani. Setelah dirasa cukup, pelayan itu pergi.
"Oh iya gimana rencananya, Meteor?" Papa Libra memulai pembicaraan.
"Iya jadi."
"Harus dong, biar perusahaan kita sama-sama berkembang."
"Mulai kapan acara pertunangannya?"
Terkejut, Bumi menghentikan gerakan makannya. "Apa La? Pertunangan? Siapa yang akan tunangan?"
"Lho gimana sih ya kamu sama Libra lah."
"Tapi Bumi gak pernah mempersetujui pertunangan ini pa!" Jawaban Bumi p berhasil membuat semua orang terkejut, apalagi Libra.
"Kak Bumi jangan bentak papa Meteor kaya gitu."
"Diem lo! Gue gak lagi ngomong sama lo!" Sentak Bumi menatap Libra tajam.
"Bumi yang sopan bicara sama Libra! Bumi coba nurut sama papa sekali ini aja kenapa sih?!" Bumi sepertinya juga ikut tersulut emosi.
"Sekali ini aja? BUMI SELALU NURUTI APA MAU PAPA?! APA SEMUA ITU KURANG?! Ini masa depan Bumi! Harusnya Bumi yang menentukan bukan papa!"
"Saya yang besarin kamu sampai sekarang. Kamu bisa sekolah karena saya. Saya hanya minta kamu untuk tunangan sama Libra saja kamu tidak mau? Jangan buat saya malu!"
"Bumi udah dewasa pa! Bumi sudah bisa menentukan langkah apa yang harus bumi ambil!"
"Jangan melawan kamu. Saya hanya menyuruh kamu untuk bertunangan lalu menikah apa sesulit itu!?"
"Jelas saja sangat sulit! Karena disini masa depan saya yang jadi taruhan!"
"Bumi jangan membentak saya! Saya ini papa kamu!"
"Papa? Papa macam apa yang bisa-bisanya mengorbankan masa depan anaknya demi sebuah kekayaan?! Papa macam apa anda?!"
"Kurang ajar!"
Plak!
Mentari menatap suaminya tidak percaya, ia tau anaknya sudah cukup keterlaluan. Tapi tidak harus dengan cara kasar kan?
"Mas! Apa yang kamu lakukan!? Dia anak kamu!"
"Diam kamu! Kamu terlalu memanjakan dia sehingga dia sekarang sudah berani melawan saya!" Meteor membentak istrinya didepan keluarga Libra, membuat Mentari sangat malu atas sikap suaminya.
"Anda boleh kasar sama saya!! Tapi jangan sekali-kali anda kasar sama mama saya!!" Tentu saya Bumi tidak terima mamanya ikut di bentak hanya karena membela dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
Novela JuvenilPantesan susah buat dapetin hati bumi. Orang bumi aja gak punya hati! • • • • Bulan cantik? Jelas. Bulan manis? Jangan di tanya lagi permen aja insecure lihat dia. Bulan pinter? Pasti, buku aja minder kalo di baca sama dia. Terus ada gak kekurangan...