Couple kita hari ini,-
Deva Anggara >_< Lena AristinaHal tergabut yang paling aku sukai adalah saat aku mengingat tentangmu. Aku menikmati dimana aku hanya termangu. Membayangkan hal yang pernah kita alami bersama. Atau sekali-kali disertai dengan kata, andai.
• • •Waktu menunjukan pukul 23.18 tinggal beberapa menit lagi mencapai tengah malam. Tapi, regu edelweis tidak ada yang bisa terlelap. Mereka justru masih mengembangkan senyum, teringat kejadian tadi.
"Aa gak bisa tidur gue!" Kali ini Lena yang menyentak, terduduk dari posisinya berbaring.
"Hahaha sama, kok bisa gitu sih?" Dea ikut terbangun.
"Karena kita terlalu senang." Kali ini Bulan yang menjawab dengan senyum di bibirnya.
"Cyaelah, percaya deh yang baru baikan," Agata menggoda Bulan.
"Lo tadi dibawa Bumi kemana, Lan?" Cinta menanyakan sesuatu yang membuat Bulan kembali tersenyum.
"Kepoo!!"
"Ih anjirr kann." Cinta mendekati Bulan yang masih berbaring. Tangannya usil menggelitik perutnya.
"Hahaha, apaan ini?!" sentak Bulan tak terima saat tangan-tangan lain ikut menggerayahi tubuhnya.
"HAHAHAHA u..udahh HAHAHAHA... IH UDAH ANJIRR HAHAHA."
"Terus gaes sampe gak bisa berhenti buat ketawa." Agata mengompori lalu menggelitik kaki Bulan, membuat Bulan menjejak-jejakan kakinya. Tapi Lena dengan senang hati memeganginya.
"HAHAHAHA AGATAA!!! CINTAA!! LENA!! HAHAHA DEA!! HAHAHA UDAH ANJIRR GUE NYERAH HAHAHA!" Mereka tertawa bersama-sama melihat wajah tersiksa Bulan.
• • •"Tenda sebelah ngapain sih. Brisik amat!" Kali pertama yang merasa terganggu ada Dimas.
"Tau, sana susulin suruh diem. Nanti ketahuan panitia lagi." Rahel menyauti keluhan Dimas.
"Telepon aja malas gue keluar tenda. Ngantuk," usul Deva dianggukan yang lainnya.
"Telepon bareng-bareng. Biar pada denger semua." Rendra meraba-raba tangannya untuk mencari ponselnya.
"Itu ponsel gue woy!!" sentak Bumi buru-buru merebutnya dari tangan Rendra.
"Lha terus ponsel gue mana?!"
"Gak tau!"
"Nih, makanya punya mata di pake!" Ega melempar ponsel Rendra tepat di wajahnya.
"Santai anjirr."
"Udah cepetan bareng-bareng. Satu...Dua..."
"Tigaa!" sentak mereka ber5. Dimas hanya diam, memilih melihat ponselnya. Dan terkejut melihat begitu banyak pesan dan telepon dari Cantika.
• • •
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
Fiksi RemajaPantesan susah buat dapetin hati bumi. Orang bumi aja gak punya hati! • • • • Bulan cantik? Jelas. Bulan manis? Jangan di tanya lagi permen aja insecure lihat dia. Bulan pinter? Pasti, buku aja minder kalo di baca sama dia. Terus ada gak kekurangan...