Sakit saat gue baru menyadari, bahwa sikap lo ke gue hanya sebatas teman. Sakit saat gue baru menyadari, bahwa gue telah jatuh terlalu dalam.
• • • •Bumi melangkah menuruni tangga. Terlihat Mama, Papa, dan Kakak perempuannya, serta satu seorang gadis tengah berkumpul di sana. Bumi malas untuk bergabung, lantas memutuskan untuk langsung berangkat mengambil kunci motornya.
"Bumi, sudah mau berangkat?" Tanya sang mama pelan, membuat Bumi tak enak untuk mengabaikan.
"Iya."
"Gak sarapan dulu?" Bumi menggeleng.
"Bumi duduk! Papa mau bicara sama kamu." Suara tegas sang papa membuat bumi urung untuk pergi.
"Maaf pa, Bumi gak ada waktu buat dengerin ceramah papa."
"Bumi! Kamu jadi anak bisa nurut gak si?! Papa cuma mau bicara sama kamu!" Sentak Papa Bumi— Meteor, pada anaknya.
Bumi menghembuskan nafas kesal, tapi tetap menurut. Menduduki kursi di depan gadis berambut coklat yang terus menatapnya lekat.
"Ngapain lo lihat-lihat? Mau gue colok mata lo?!" Ucapan ketus Bumi membuat cewek itu tersenyum. Justru terlihat menjijikan di mata Bumi.
"Kak Bumi kok marah-marah terus, kenapa? Lagi badmood ya?" Cewek itu bertanya dilembut-lembutkan.
"Bacot!"
"Bumi jaga ucapan kamu!" Tegur Meteor.
"Hem." Gumam Bumi tanpa niat.
"Gimana sekolah kamu?" Tanya Meteor basa-basi.
"Buruk semenjak ada cewek itu!" Bumi melirik tajam cewek di depannya.
"Tetap turuti perintah papa atau papa akan bawa kamu ke luar negeri." Tegas Meteor.
Membuat bumi mendengus, ancaman yang selalu sama seperti itu, "cepetan Papa mau apa? Bumi gak punya banyak waktu!"
"Satu minggu dari sekarang kamu akan bertunangan dengan Libra."
Brak!
"PAPA GILA?!" Teriak bumi tak terima. Ia menggebrak meja keras. "Sepertinya, tidak perlu di pertanyakan lagi. Karena papa emang benar-benar gila!"
"Bumi sudah tenang dulu." Mama bumi, Mentari. Mengelus punggung anaknya berharap dapat meredakan emosinya.
"Bagaimana bumi bisa tenang, ma! COBA MAMA PIKIR SIAPA YANG AKAN SUKA JIKA DI SURUH BERTUNANGAN DENGAN TERPAKSA! Bumi baru kenal Libra beberapa hari! Kenapa tiba-tiba Bumi di suruh buat bertunangan dengan dia?!" Bumi menunjuk tak sopan pada gadis yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.
"Karena papa tau apa yang terbaik buat kamu!" Pembelaan dari Meteor.
"PAPA TAU APA YANG TERBAIK BUAT BUMI ATAU TAU YANG TERBAIK BUAT PERUSAHAAN PAPA?!!" Teriak Bumi kalap.
Skakmat. Meteor bungkam. Ucapan anaknya tidak bisa di salahkan.
"Papa diem aja kan?!! Papa itu sayang gak si sama Bumi?! Papa itu papa kandung Bumi bukan?!! Kenapa?! Kenapa cuma Bumi yang di atur-atur seperti ini?!! Kenapa Kak Bintang enggak?!!" Mata bumi memerah menandakan amarahnya sudah ada di ambang paling atas.
"KAMU CUMA NURUT SAMA PAPA APA SUSAHNYA SIH?! KENAPA KAMU NOLAK?! APA KARENA PEREMPUAN BERNAMA BULAN ITU KAMU BANTAH PAPA?!!" Meteor meninggikan suaranya.
"BULAN APA?!! INI GAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN BULAN, PAPA! KENAPA PAPA GAK BISA SEKALI AJA NGERTIIN BUMI!!"
"POKONYA PAPA MAU KAMU BERTUNANGAN SAMA LIBRA MINGGU DEPAN. TIDAK ADA PENOLAKAN! ATAU KAMU PAPA KIRIM KE KANADA!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/231171441-288-k411789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
Подростковая литератураPantesan susah buat dapetin hati bumi. Orang bumi aja gak punya hati! • • • • Bulan cantik? Jelas. Bulan manis? Jangan di tanya lagi permen aja insecure lihat dia. Bulan pinter? Pasti, buku aja minder kalo di baca sama dia. Terus ada gak kekurangan...