Couple kita hari ini,-
Hadden Rendra Pradantya & Agata Adonia🔐Bersamamu aku hidup, bukan hidup yang hanya bisa bernafas saja. Tapi benar-benar hidup karena bisa merasakan apa saja.
• • •Senyum gadis itu mengembang dengan sempurna. Tangannya bergerak merapatkan jaket yang ia kenakan. Malam ini, mungkin akan terasa panjang. Jadi terlalu sayang untuk di lewatkan.
"Ratu."
Gadis itu menoleh, menemukan Draka berjalan menghampirinya.
"Kenapa?"
"Lo sendiri aja?"
Bulan sedikit mengernyitkan dahi, "Enggak juga. Kenapa emangnya?"
"Gue mau ngomong sama lo."
"Oh, ngomong soal apa?"
Draka terlihat linglung, "Soal kita."
"Maksud lo?" Bulan semakin dibuat bingung.
"Lo inget persis pagi itu gue nembak lo."
Bulan mengangguk, dia masih mengingatnya.
"Dan lo nerima gue kan?"
"Dan gue udah mutusin lo kan?"
"Tapi ini terlalu cepat, Ratu."
"Apaan yang terlalu cepat, Draka?"
"Kita bahkan belum mulai apa-apa. Tapi, lo udah milih buat akhiri semua ini."
"Terus apa yang lo mau sekarang?"
"Gak ada, gue cuma mau lo kasih gue kesempatan buat ambil lo dari Vino."
Bulan bungkam, mana ada orang yang mau ngasi cela buat orang ke tiga? Jika ada orang seperti itu berada di lon— ups! ga boleh sebut dosa.
"Draka lo—"
"Bulan."
Panggilan orang lain membuat sepasang manusia itu menoleh. Bulan mengembangkan senyumnya kala melihat siapa yang memanggilnya.
"Bumi."
"Jadi kan?"
Bulan mengangguk, beranjak dari duduknya. Membersihkan debu dengan tangan yang ia tepuk-tepukan ke pantat. Lantas menoleh sejenak ke arah Draka.
"Draka sebenernya dari awal, seharusnya kata memulai itu gak ada. Dan gue gak akan pernah biarin siapapun masuk ke dalam hubungan gue lagi. Maaf ya."
Selepas kalimat itu selesai, Bulan menghampiri Bumi. Lalu mengambil tangannya untuk ia genggam. Sepasang kaki itu berjalan dalam satu tujuan, perlahan meninggal Draka yang menatap mereka kosong. Senyum miris terbit di bibirnya.
*"Bumi ke mana aja?"
"Tadi lihat Libra dulu. Gapapa kan?" ucap Bumi jujur.
Bulan menjawab dengan senyum tipis, "gapapa. Emangnya Libra masih sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
JugendliteraturPantesan susah buat dapetin hati bumi. Orang bumi aja gak punya hati! • • • • Bulan cantik? Jelas. Bulan manis? Jangan di tanya lagi permen aja insecure lihat dia. Bulan pinter? Pasti, buku aja minder kalo di baca sama dia. Terus ada gak kekurangan...