18| Garis Takdir

1.5K 139 8
                                    

Gue terlalu bahagia atas harapan yang lo beri. Sampai gue lupa bahwa itu hanya sekedar harapan belum tentu menjadi sebuah kenyataan.
• •

Lapangan SMA N 1 Bangsa kini terlihat ramai. Kursi kosong penuh oleh murid-murid yang terlihat malas. Terlihat beberapa donatur yang juga turut hadir memeriahkan acara. Dua pembawa acara sudah berdiri manis di depan panggung dengan mix yang tergenggam di tangan mereka.

"Selamat pagi! Semangat pagi! Salam sejahtera untuk kita semua! Gimana kabar kalian pagi ini adik-adik dan kakak-kakak semuanya?" MC cowok membuka suara dengan meriah.

"BAIK!!!"

"SAD KAK!!"

"Wihh kayanya ada yang lagi sedih nih? Tapi gapapa kakak yakin setelah ini kalian bakal happy!! Gimana kalian siap menyambut HUT SEKOLAH SMAN 1 BANGSA INI?!! SEKOLAH YANG MENJADI KEBANGGAAN KALIAN? SIAP?!!" MC cewek tak kalah meriah.

"SIAPP!!!"

"Pertama-tama kenalin nama aku Vania Keisha."

"Dan aku Dito Gibrano."

"Kami adalah pembawa acara HUT sekolah SMAN 1 Bangsa tahun ini." Ucap mereka bersamaan.

"Sebuah kehormatan besar karena telah memilih kami sebagai MC diacara ini. Langsung saja acara pertama adalah pembuka yang akan di pimpin oleh bapak kepala sekolah. Kepada Bapak Reno tempat dan waktu kami curahkan."

Bapak Reno terlihat berwibawa, menaiki anak tangga dengan mantap. Memakai jas hitam yang melekat rapi di tubuhnya. Juga sepatu hitam mengkilat.

"Bapak ucapkan terimakasih banyak atas waktu dan tempatnya. Ibu dan bapak guru yang saya hormati. Juga bapak ibu donatur sekolah yang saya hormati. Serta anak-anak semua yang saya banggakan. Tak terasa sekolah ini telah berdiri begitu lama di atas tanah. Tempat kalian semua menuntut ilmu. Mengenal banyak hal. Mencari berjuta kenangan. Menggali bemiliaran ilmu. Sebuah kehormatan besar bisa menjadi kepala sekolah SMAN 1 Bangsa ini. Karena bapak tidak suka membuang-buang waktu. Langsung saja bapak mulai. ACARA HUT SEKOLAH SMAN 1 BANGSA KE 14 TAHUN SECARA RESMI DI BUKA!!"

"Prok! Prok! Prok! Prok!" Gemuruh tepuk tangan terdengar di penjuru lapangan.

Bapak kepada sekolah kembali menuruni anak tangga. Duduk di salah satu kursi, bersama dengan bapak ibu guru lainnya.

"Terimakasih untuk Bapak Reno selaku kepala sekolah yang telah membuka acara ini. Acara selanjutnya adalah penampilan dari murid-murid SMAN 1 Bangsa, yang akan di tutup dengan potong kue oleh sang pemilik sekolah."

"Pemilik sekolahnya siapa sih?"

"Kaya nya gak ada di sini deh."

"Belum dateng kalik."

"Iya juga ya."

"Penampilan pertama jatuh pada kelas- 12 IPS 2! Kami persilahkan maju! Tunjukan kehebatan kalian!!"

Dua murid perempuan dan laki-laki terlihat menaiki panggung. Seorang cewek duduk di salah satu kursi dengan mix di depannya. Seorang cowok ikut terduduk dengan piano di hadapannya.

"Hallo, kita perwakilan dari kelas 12 IPS 2. Kenalin nama gue Melody Nada Pianika." Nada memulai dengan perkenalan.

"Dan gue Muhammad Leo Ripaldo." Leo melanjutkan.

"Kita akan membawakan sebuah lagu yang mungkin aja bisa menghibur kalian."

Alunan nada terdengar mengalun indah. Jari-jemari leo menari di atas tuas putih.

GARIS TAKDIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang