Pantesan susah buat dapetin hati bumi. Orang bumi aja gak punya hati!
• • • •
Bulan cantik? Jelas. Bulan manis? Jangan di tanya lagi permen aja insecure lihat dia. Bulan pinter? Pasti, buku aja minder kalo di baca sama dia. Terus ada gak kekurangan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
couple kita hari ini,- Egasta Permana >< Asmara Cinta Agnesa
Bertemu lagi dengan lo sama aja ketika gue harus gali luka lama. Tentang lo yang buat gue bahagia. Tentang lo yang buat gue terluka. Kenapa takdir mempertemukan kita kembali? • • •
Helaian nafas lelah terdengar. Kaos yang basah. Rambut lepek, keringat yang mengalir. Kini tampak melekat pada setiap orang yang tengah duduk meluruskan kaki di depan tenda.
"Huh capek anjir. Lombanya gak kira-kira," Keluhan itu terdengar dari mulut Rendra.
Mereka baru saja menyelesaikan semua lomba. Dan lombanya banyak menguras tenaga. Terutama kaum perempuan, yang sekarang menjadikan tanah sebagai tempat rebahan.
"Gak mau tau gue mau mandi sekarang." Cinta berdiri dari tempatnya berbaring.
"Kamar mandinya rame pasti. Apa lagi jaraknya jauh dari sini," ucapan Dea kali ini membuat Cinta putus asa. Kembali menjatuhkan tubuhnya dalam posisi duduk.
"Mandi di sungai aja gimana?" Agata mengusulkan dengan senyum riang.
Mereka saling tatap tersenyum bahagia setelah mendapatkan penerangan, "Pinter!"
"Tapi, mereka gimana?" Lena melirik ke arah anak laki-laki yang juga sedang menatap mereka.
"Oh iya-ya."
"Suruh aja pergi, terus nanti kita tutupin pake spanduk minta sama panitia?" Bulan mengusulkan.
Mereka berempat menoleh ke arah bulan tersenyum, "Ah pinter amat sih lo."
"Gue sama Bulan yang minta spanduk. Kalian usir tu manusia mata jelalatan." Mereka mengangguk setuju masih terkekeh mendengar kata jelalatan yang keluar dari mulut Agata.
Agata dan Bulan berdiri. Membersihkan sebentar debu kotoran dibelakang badan dengan tangan saling membantu. Lalu pergi menuju ke tenda panitia.
"Bulan sama Agata mau ke mana?" tanya Dimas heran.
"Mau minta sepanduk," jawab Dea.
"Hah? Sepanduk? Mau ngapain?" Rendra kali ini yang bertanya.
"Ada deh. Kalian pergi dari sini bisa?" Cinta mengusir mereka to the point.
"Emangnya pada mau ngapain?" tanya Ega heran melihat para gadis yang bingung menjelaskan.
"Lo aja yang jelasin."
"Dih ogah gue lo aja."
"Lena lo aja sana yang jelasin."
"Gak ah malu gue."
Para laki-laki semakin menatap heran tingkah gadis di depan mereka, "Kalian sebenarnya mau ngapain sih?"