Ekstra Part| One

2.4K 119 6
                                    

Jadi aku putusin buat beberapa part tambahan.

Karena mungkin masih ada yang ingin aku tuangkan tapi gak sempet.

Jadi aku ucapain 'Happy Reading Back!'
• • •

Tuhan, tidak pernah salah menulis takdir. Dan garis itu tidak pernah salah membawa apa yang harusnya terjadi. Semua memiliki keajaibannya masing-masing. Tanpa pernah bisa ditebak.
• • •

Bumi mengurung diri didalam kamar. Selama seminggu ini dia benar-benar seperti manusia tanpa nyawa. Dikata mati tapi dia bernafas, dikata hidup tadi dia seperti mati.

Lebih banyak diam dari biasanya. Bumi tidak berubah menjadi gila. Hanya saja dia sangat terpukul. Menyalahkan dirinya atas kematian Bulan. Andai hari itu dirinya membatalkan pernikahan secara paksa. Bulan tidak akan kecewa, dan Bulan mungkin masih bisa tertawa bersamanya. Hingga detik ini.

Tapi, itu semua hanya 'andai' tidak ada lagi yang bisa mengubahnya. Apa yang Bumi 'andaikan' kini tidak ada lagi didunia ini. Jadi semua ini sia-sia. Penyesalan, rasa bersalah tidak ada gunanya. Ratunya tidak akan kembali. Bumi tau itu. Tapi Bumi juga tidak bisa, bahagia begitu saja sedangkan bayang-bayang wajah terluka Bulan malam itu terekam jelas di benaknya. Diputar berulang ulang kali, bagai memori rusak berdurasi pendek tanpa jeda.

Bumi sekali lagi memutar sebuah vidio yang akhir-akhir ini menjadi temannya. Sebagai rindu yang tidak dapat terobati atau lara yang tidak dapat tertutupi.

Detik didalam vidio itu berputar. Kali pertama yang muncul adalah wajah cantik Bulan yang tersenyum.

'Hallo Bumi.' Bumi hanya menjawab dengan senyuman.

'Bumi, vidio ini Bulan buat sebagai hadiah ulang tahun Bumi. Ya walaupun tidak sebanding dengan satu mobil sport. Tapi semoga ini akan menjadi kenangan tak terlupa. Kita bisa menontonnya kembali bersama anak cucu kita nanti,' ucapnya.

Semakin membuat hati Bumi teriris.

Lagu selamat ulang tahun milik Jamrud berputar. Memenuhi seluruh ruangan. Selama lagu itu diputar, Bumi disuguhkan sebuah foto dirinya dan Bulan saat kali pertama bertemu yang diambil diam-diam oleh seseorang hingga terakhir saat dia camping di Bali.

Kenangan demi kenangan terus berputar dalam benak Bumi. Menuntunnya hingga terjatuh kepalung paling dalam. Menerima segala tekanan, membuat sesak dalam dada.

'Bulan sayang Bumi.'

'Bumi jangan pergi. Jangan tinggalin Bulan.'

'Bulan butuh bumi disini.'

'Kenapa harus selalu Libra? Kapan Bumi ada waktu untuk Bulan?'

'Bulan gak marah, Bulan hanya mencoba untuk percaya.'

'Bulan tau Bumi baik-baik aja itu udah cukup buat Bulan.'

'Bumi jangan sampai sakit ya? Bulan gak mau Bumi sakit.'

'Bumi harus bahagia. Bulan sayang Bumi.'

Kenangan itu kenapa jika di ingat justru menjadi kenangan paling menyakitkan!?

'Bumi.'

GARIS TAKDIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang