Dingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...
Vano mengangguk dengan seulas senyum yang menghiasi wajah tampan nya. Tasya menatap sekeliling dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sumpah Van, ini bagus banget." ujar nya tak percaya.
Pemandangan yang Tasya lihat memang sangat cantik. Sebuah taman yang berisi banyak sekali pohon rindang dengan di isi lampu-lampu kecil di dekat pohon, balon, dan juga ada lampu gantung yang menambah kesan cantik pada taman itu. Tka lupa banyak bunga yang bermekaran di taman itu.
"Suka?" tanya Vano yang langsung di angguki oleh Tasya. Saking senang nya, Tasya langsung memeluk tubuh kekar Vano yang membuat si empu terkejut namun sedetik kemudian ia tersenyum lebar dan membalas pelukan itu.
"Suka banget ya?"
"Suka! Banget, banget, banget!" seru Tasya dengan suara yang menggemas kan. Vano yang tak tahan pun mencubit kedua pipi Tasya gemas.
"Lucu banget sih, pacar nya siapa sih?" tanya Vao di sela-sela kegiatan mencubit kedua pipi Tasya.
"Pacar nya Park Jisung!" seru Tasya. Kening Vano berlipat. "Siapa Park Jisung?" tanya Vano heran.
"Pacar gue lah!" ujar nya dengan bangga. Vana melepaskan cubitan nya pada kedua pipi Tasya. Tatapan nya berganti menjadi dingin dan menusuk.
"Jadi lo udah selingkuh dari gue? Belum seminggu aja udah selingkuh." ujar Vano dingin.
Kening Tasya mengernyit bingung. "Lo ngomong apaan sih?"
"Yang 'katanya' pacar lo itu." ujar nya dengan menekan kan kata 'katanya.'
Taysa tertawa pelan, "Lo ngomong apaan sih? Mau tau siapa itu Park Jisung? Nih gue kasih tau," ujar nya seraya mengeluarkan ponsel nya dari saku celana nya.
"Ini nama nya Park Jisung." ujar nya seraya menyodorkan ponsel nya kearah wajah Vano.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
