Selamat malam semua! Aku kembali dengan chapter terbaru dari Alsya. Ada yang kangen?
Aku ubah lagi ya jadwal update Alsya yang tadi nya seminggu dua kali jadi seminggu sekali. Kenapa? Karena chapter kemarin banyak yang nggak vote dan di luar perkiraan aku.
Kalau mau update nya seminggu dua kali, ayok rajin vote. Kemarin cuman lima doang nggak nyampe. Jangan ngatain author alay, karena satu vote dari kalian aja bisa bikin semangat author. Bukan cuman aku aja, tapi semua author.
Kesel sih sama kalian, cuman bodoh nya aku malah sayang sama kalian.
Happy reading!
.
.
.
.
.Hari ini, Tasya berangkat menuju sekolah tidak dengan Vano. Cowok itu semalam bilang tidak bisa mengantar Tasya ke sekolah seperti biasa tanpa memberikan alasan yang jelas. Alhasil Tasya berangkat bersama Aldo.
Aldo dan Tasya berjalan bersisian menuju kelas mereka. Mereka berpisah di persimpangan jalan. Tasya menuju kelas dna Aldo menuju kantin. Kata nya sih cowok itu ingin membeli minuman terlebih dahulu baru masuk kelas.
Sesampai nya di kelas, Tasya meletakan tas berwarna biru itu di bangku milik nya. Bari saja ia menempel kan bokong nya di bangku kelas, suara Hyona membuat nya menoleh kebelakang.
"Sya, anterin gue yuk ke kantin beli minum." ajak Hyona.
"Sama Nayya aja sana. Biasa nya lo berdua udah kayak upin ipin." tolak Tasya.
"Nggak mau anak nya. Kata nya dia mau streaming para suami nya." Hyona melirik sejenak Nayya yang sedang menatap layar ponsel nya dengan mata yang berbinar-binar.
"Lia aja."
"Dia lagi mode singa. Ngeri gue." ujar Hyona dengan volume yanh di kecil kan agar tak terdengar oleh Lia. Kalau terdengar, bisa-bisa telinga nya akan panas mendengar omelan Lia.
"Sendiri kan bisa?"
"Nggak mau. Temenin ya Sya? Ya? Ya?" pinta Hyona dengan memelas. Tasya menghela nafas panjang lalu mengangguk membuat Hyona memekik kegirangan.
Pekikan Hyona membuat Lia menoleh kearah Hyona dengan tatapan sinis. "Diem!" ketus nya. Seketika mulut Hyona terkatup rapat.
"Ayo." ajak Hyona seraya berdiri, Tasya hanya mengangguk dan mengikuti bangkit dari duduk nya.
Mereka berjalan bersisian di lorong kelas seraya berbincang hal-hal yang sedang trend atau hal-hal yang tidak berguna. Sesampai nya di kantin, Hyona langsung pergi menuju stand penjualan minuman. Tasya mengedarkan pandangan nya di penjuru kantin hingga tatapan nya terhenti di pojok kantin yang terdapat kekasih nya dan kembaran nya berada. Tak lupa dengan teman-teman Vano. Ia sedikit mengernyit bingung saat melihat wajah Vano sedikit lebam.
Ia jadi memikir kan apa penyebab wajah Vano menjadi lebam seperti itu. Saking fokus nya bergelut dengan pikiran, hingga Tasya tak menyadari kalau Hyona sudah berada di samping nya.
"Mikirin apa sih? Serius banget." celetuk Hyona. Tasya menoleh kearah Hyona lalu menggeleng dua kali.
"Nggak mikirin apa-apa."

KAMU SEDANG MEMBACA
Alsya | Complete
Novela JuvenilDingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...