45 : Siapa?

1.1K 70 0
                                    

Maaf ya kemarin aku nggak double up. Kemarin aku nggak sempet nyalain data seluler. Sebagai gantinya hari ini aku double up.

-----

Sudah dua bulan sejak kejadian Regan menculik Tasya. Sudah dua bulan juga hubungan Tasya dan Vano aman tentram tanpa gangguan siapa pun.

Dan kini, kedua sepasang kekasih itu baru saja turun dari motor milik sang lelaki. Hari ini hari senin, jadi mereka akan berangkat lebih pagi agar terhindar dari hukuman.

"Balikin Daniel!"

"Kejar dong kalo bisa!"

Tasya menoleh kearah belakang dna menemukan Daniel yang sedang berlari dengan Hyona yang mengejar nya. Tasya sejenak mengkerutkan kening nya, herna mengapa dua remaja itu melakukan aksi kejar-kejaran. Tasya mengangguk-angguk paham saat sudah menemukan jawaban nya. Ternyata, lelaki bertubuh tegap itu mengambil topi milik Hyona.

"Daniel! Turunin ih!" seru Hyona. Kaki nya berjinjit agar bisa mengambil topi nya yang di pegang Daniel dengan tangan di atas.

Memiliki kaki yang pendek membuat Hyona cukup kesusahan untuk mengambil topi nya dari Daniel yang memiliki tubuh tinggi dan kekar.

"Ambil sendiri dong!"

"Turunin mankanya!"

"Mankanya jangan pendek, susah kan." kata Daniel dengan senyuman meledek. Hyona mendengus, ia melompat-lompat mencoba mengambil topi nya.

"Turunin dong Niel! Bentar lagi upacara nih!" keluh Hyona sedikit frustasi.

"Apa nya yang bentar lagi? Masih ada empat puluh lima menit lagi kok." jawab Daniel.

Tiba-tiba saja ide cemerlang terlintas di otak cantik Hyona. Batin nya tersenyum bangga dan puas saat ide cemerlang itu terlintas begitu saja di otak nya.

Puk!

Daniel mengaduh kesakitan saat Hyona menendang tulang kering nya. Refleks, ia memegang tulang kering nya hingga topi Hyona ia lempar ke sembarang arah.

Berbeda dengan Daniel yang merintih kesakitan, teman-teman mereka malah tertawa terbahak. Tak sedikit murid yang melihat itu ikut menertawakan Daniel.

Hyona mengambil topi nya dan menepuk-nepuk nya, membersihkan topi itu dari pasir yang menempel. Hyona melipatkan kedua tangan nya di bawah dada dengan bangga, tak lupa dengan senyum bangga nya.

"See? Gue menang." ujar Hyona angkuh.

"Sakit ini woi!" rintih Daniel.

"Mankanya jangan jail mulu kerjaan lo. Kalo gabut mending lo bantuin orang yang piket kek."

"Males ah, mending gue jailin lo aja." balas Daniel dengan senyum manis nya hingga mata nya menyipit ikut tersenyum. Mata Hyona menyipit menatap Daniel tajam.

"Sekali lagi lo gangguin gue, gue patahin tulang-tulang lo." ancam Hyona sebelum pergi dengan menghentak-hentakan kaki nya.

Pandangan Daniel beralih pada teman-teman nya yang masih saja menertawakan nya. "Ini nggak ada yang mau bantuin gue apa?!"

Alsya | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang