34 : Pantai

1.2K 99 4
                                    

Hai! Ada yang mau aku up lagi setelah part ini? Ayok pencet tombol bintang nya. Lima vote aku update lagi. Cuman lima loh, susah banget ya bagi kalian?

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Karena saking sibuk nya membalas komentar teman-teman nya, hingga membuat Tasya melupakan kehadiran Vano di depan nya. Vano mendengus karena merasakan terabaikan.

"Kayak nya ponsel kamu lebih ganteng ya dari pada orang di depan kamu?" sinis Vano.

Tasya mendongak menatap wajah Vano yang sudah masam. Mengerti keadaan nya, Tasya segera memasukan ponsel nya ke saku celana milik nya.

"Udah?"

"Udah apa nya?" tanya Tasya telmi.

Vano memutar bola mata nya jengah. "Udah main ponsel nya?"

"Udah."

Vano bangkit dari duduk nya dengan tangan di saku nya. "Yaudah ayo." ajak Vano.


Tasya mengkerutkan kening nya heran. Sungguh, ia tak mengerti apa yang di katakan Vano. Seolah mengerti apa yang di benak Tasya, ia lebih dulu menjawab pertanyaan Tasya sebelum Tasya bertanya.

"Ayo pergi. Aku mau ngajak kamu pergi lagi."

"Kemana?"

"Nanti juga kamu tau, ayo." Vano menautkan tangan nya dan juga tangan Tasya.

Tasya memandang tangan nya yang di genggam hangat oleh Vano. Nyaman. Itu lah kata yang mewakili Tasya. Hati nya selalu menghangat kala Vano menggenggam tangan nya dengan lembut.

-----

Vano menuntun Tasya berjalan kearah yang ia tuju. Kenapa ia menuntun Tasya? Karena kedua mata Tasya ia tutup menggunakan kain hitam.

"Van? Ini dimana sih?"

"Nanti kamu tau."

"Udah sampe belum sih?"

Vano mengulum senyum nya lalu membuka tali ikatan yang menutup mata Tasya. Tasya megerjab mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam kedua netra nya.

Pantai.

Tasya menatap Vano yang sedang mengulum senyum nya. "Suka?"

"Suka pake banget!" pekik Tasya lalu berlari di sisi pantai. Vano tertawa ringan melihat tingkah kekanakan Tasya. Jika Tasya bahagia, maka diri nya pun akan bahagia.

"Jangan lari-lari! Nanti kamu jatuh!" peringat Vano.

"Iya!" balas Tasya. Vano menggeleng kan kepala nya dua kali melihat Tasya yang tidak menuruti ucapan nya.

"Vano! Ayo main kejar-kejaran!" ajak Tasya dari jarak yang cukup jauh.

"Nggak mau!" tolak Vano.

Alsya | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang