Lima vote aku double up! Ayo pencet ikon bintangnya biar aku double up!
-----
Vano mengendarai kecepatan mobil nya dengan di atas rata-rata. Lelaki itu sangata amat panik saat mengetahui kekasih nya pingsan secara tiba-tiba.
Vano menggendong Tasya ala bridal style di lorong rumah sakit terdekat. Ia berlari dengan tergesa-gesa seraya memanggil-manggil dokter dan suster.
"Dokter! Suster! Tolong cepat tangani pacar saya!"
Seruan Vano mampu mengundang perhatian semua orang. Bukti nya, kini suster dan dokter di rumah sakit itu mulai berlari panik kearah Vano.
"Pacar nya di taruh disini mas." titah salah satu suster seraya menyodorkan brangkar kearah Vano. Dengan cekatan Vano menaruh tubuh ringan Tasya diatas brangkar itu.
Suster, dokter, dan Vano mendorong brangkar Tasya dengan cepat menuju salah satu ruangan. Dokter berumur tiga puluh tahunan itu menahan tubuh Vano agar tidak masuk kedalam setelah sesampai nya di depan ruangan.
"Kamu tunggu diluar sana nak." ujar dokter itu.
"Tapi dok─"
"Percaya pada pihak rumah sakit, kami akan berusaha sebaik mungkin." kata dokter itu lalu masuk kedalam ruangan.
Vano menyenderkan punggung nya pada tembok di belakang nya. Ia mengacak rambut nya frustasi, tangan nya kemudian terkepal kuat, emosi nya kembali naik ketika pikiran nya menerawang saat Tasya menangis di pelukan nya.
Vano kini benar-benar ingin menghancurkan Regan detik itu juga.
Bruk!
Seluruh orang yang berada di lorong rumah sakit itu terjengkit terkejut saat Vano memukul kuat-kuat tembok di dekat nya. Setelah nya lelaki dengan seragam lusuh itu terduduk di lantai dengan kepala menunduk.
Vano kini merasa sangat amat bersalah karena telat menolong gadis nya. Andai saja ia bisa mengulang waktu, pasti ia akan menolong Tasya sebelum dilecehkan oleh Regan.
Sayang nya, itu hal yang sangat mustahil untuk nya.
Seruan dari ujung lorong mampu membuat kepala Vano terangkat kembali. Dilihat nya keluarga Tasya, sahabat Tasya, dan juga sahabat nya berlari kearah nya dengan wajah panik.
"Gimana keadaan Tasya Van?" tanya Azka dengan sangat cemas.
"Tasya lagi di periksa bang." ujar Vano lesu. Jawaban yang di berikan Vano membuat Azka mengusap wajah nya gusar.
"Gimana cerita nya Tasya bisa masuk rumah sakit?" tanya nya lagi.
Vano terdiam sejenak, ia cukup ragu untuk menceritakan hal ini pada Azka. Dengan ragu-ragu, Vano mulai menceritakan dari peristiwa penculikan Tasya hingga bagaimana Tasya masuk rumah sakit.
Tangan Azka terkepal kuat, ia akan bersumpah untuk menghancurkan lelaki berengsek bernama Regan itu.
"Maafin gue bang, nggak bisa nolong Tasya tepat waktu." ujar Vano penuh penyesalan. Kepala nya tertunduk dalam-dalam, ia sangat-sangat menyesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/223816712-288-k873441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsya | Complete
Ficção AdolescenteDingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...