Tasya menghela nafas pelan seraya menggaduk-ngaduk minuman nya. Di depan nya, terdapat kekasih nya sedang bercanda ria bersama Putri.
Flashback On
"Putri?" gumam Vano sedikit lirih.
Tasya sedikit tertegun, Tasya menoleh kearah Vano yang di samping nya dengan raut tak terbaca. Apakah Vano menggenal murid baru bernama Putri itu?
Entah mengapa perasaan Tasya tidak enak. Firasat nya menggatakan bahwa gadis itu akan membawa dampak buruk pada hubungan nya dengan Vano.
Ia menatap Putri dengan lamat, gadis itu tengah tersenyum lebih kearah kekasih nya, Vano. Apakah Vano memiliki hubungan dengan gadis itu?
Siapa sebenar nya gadis bernama Putri itu?
"Kamu kenal?" tanya Tasya sedikit hati-hati dna berbisik. Vano melirik sekilas Tasya da mengangguk antusias.
"Iya, dia sahabat kecil aku dulu. Tapi sayang pas aku kelas tujuh di pergi tanpa jejak dan tanpa kabar. Dan aku seneng dia balik lagi kesini." ujar Vano dengan mata berbinar-binar.
Entah menggapa hati Tasya bagai di tusuk oleh banyak benda tajam. Hati nya sakit melihat Vano tersenyum pada perempuan selain diri nya. Bukan hanya itu, hati nya juga sakit mendengar Vano senang bisa bertemu dengan Putri lagi.
"O─oh gitu, jadi dia sahabat kamu." kata Tasya sedikit murung. Ia memalingkan wajah nya kearah luar jendela kemudian ia menghela nafas panjang.
Entah mengapa, rasa panas mulai menggerogoti hati nya. Hati nya seakan panas melihat Vano dengan Putri.
Flashback Off
Nayya sedari tadi tidak henti-henti nay menggeluarkan tatapan sinis pada Putri, namun Putir tidak menghiraukan tatapan Nayya walau sangat mengganggu nya dan juga membuat nya sangat risih.
Nayya mencondongkan tubuh nya kesamping dan mendekatkan bibir nya di telinga Hyona yang sedang asik memakan bakso.
"Nggak suka gue sama tuh cewek. Tampang nya kek cewem pelakor centil gitu." bisik Nayya penuh ketidak sukaan. Hyona mengangguk setuju, sejujur nya ia pun tidak menyukai Putri sejak mengginjak kan kaki nya di kelas IPA dua.
Aldo menoel lengan Tasya hingga membuat gadis itu menoleh kearah Aldo dengan sebelah alis terangkat. "Kenapa?"
"Lo nggak mau labrak tuh cewek apa?" Aldo melirik sinis sekilas pada Putri. Tasya menghembuskan nafas pelan lalu memainkan kembali minuman nya.
"Dia sahabat lama nya Vano. Apa yang harus gue labrak?" balas Tasya. Aldo berdecak kesal, ia semakin mendekat kan diri nya dan berbisik kembali.
"Apa lo nggak cemburu pacar lo di tempelin cewek lain?"
Tasya terdiam lama. Dia termenung dengan ucapan Aldo barusan. Ia melirik kedepan yang menunjukan Vano dan Putri sedang tertawa bahagia tanpa memedulikan sekitar.
Hati nya tidak bisa bohong kalau ia tidak menyukai Vano berada di dekat Putri. Hati nya juga menggatakan kalau ia kesal jika Vano tersenyum lebar pada perempuan selain diri nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alsya | Complete
Novela JuvenilDingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...