Aku update sekarang ya, besok aku mulai PAS, jadi seminggu full aku mau fokus PAS dulu. Btw kalian PAS kapan? Doain juga ya nanti PAS aku dapet nilai 85. Kalo nggam sampe 85 takut aku tahun depan nggak lulus hiks.
Semoga kalian juga dapet nilai sesuai target ya!
Happy reading!
-----
Tasya mendudukan bokong nay di pinggir brangkar UKS, ia mengayunkan kaki nya dengan mata yang sibuk menonton acara tom and jerry secara live. Siapa lagi kalau bukan Hyona dan Nayya yang berdebat akan hal kecil, contoh nya merebutkan posisi tempat duduk.
Pandangan nya beralih pada lelaki yang berdiri di dekat pintu yang ia ketahui adalah adik kelas nya. "Nama lo siapa?"
Lelaki itu nampak kebingungan, ia menatap Tasya dengan alis terangkat dan juga jari telunjuk yang menunjuk kearah nya. "Saya kak?"
Tasya mengangguk dua kali. "Iya, nama lo siapa?"
"R─Rizal kak." jawab lelaki bernama Rizal itu dengan gugup. Tasya hanya menangguk sebagai respon.
Aldo bangkit dari duduk nya dan berjalan kearah Rizal. "Kita jaga di luar aja." ajak Aldo lalu keluar lebih dulu.
"Siap bang!"
Setelah Rizal keluar, Tasya menoleh kearah Hyona dan Nayya yang masih saja bertengkar. Ia menghela nafas panjang lalu turun dari brangkar nya menghampiri mereka berdua.
"Dari pada lo ribut mending gue duduk di sini." ujar Tasya lalu duduk di sofa yang di rebutkan oleh Hyona dan Nayya. Kedua gadis itu kompak mendelik tajam pada Tasya.
"HEH!" teriak kedua nya kompak hingga membuat Lia dan Tasya menutup telinga nya.
"Berisik! Jangan teriak-teriak!" ketus Tasya kesal. Bagaimana tidak kesal kalau dua orang sekaligus berteriak di depan nya, mana suara nya bisa saja merusak telinga.
"Lo duluan."
"Kok gue?!" Tasya menunjuk diri nya sendiri dengan ekspresi tak terima.
"Lagian lo ngapain duduk di situ sih? Lo kan udah duduk anteng di pinggir brangkar." kata Hyona.
"Biar lo berdua diem lah. Telinga gue lama-lama bisa pecah denger suara lo."
"Sialan!" umpat kedua nya membuat Tasya tertawa renyah. Sedangkan Lia yang hanya menonton dari pinggir brangkar.
Di luar UKS Aldo dan Rizal sedang dudukdi bangku yang ada di depan UKS dengan mata yang sibuk menatap sekitar.
"Lo kelas berapa?" tanya Aldo memecahkan keheningan. Rizal menoleh sekilas lalu mengedarkan pandangan nya kembali.
"Sepuluh bang."
"Sepuluh apaan?"
"Ya kelas lah bang."
Aldo menatap Rizal yang di samping nya dengan perasaan jengkel. Ia juga tahu kalau sepuluh itu kelas dari orang di depan nya. "Maksud gue lo jurusan apaan. Gue juga tau kali lo kelas sepuluh." cibir Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alsya | Complete
Fiksi RemajaDingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...