5 : Dilabrak?

3.8K 243 8
                                        

Sesampai nya di parkiran SMA Galaxy, banyak pasang mata yang menatap Tasya dan Vano. Ada kagum, tidak suka, iri, dan mendukung.

"Loh? Kok murid baru bisa bareng sama es batu?"

"Mundur lah gue mah. Pawang nya si Vano cuy"

"Kak Tasya cantik banget"

"Masih juga cantikan gue,"

"Vano cool banget gila!"

"Couple goals banget!"

Selama di koridor, banyak sekali komentar-komentar dari beberapa siswa dan siswi. Telinga Tasya rasa nya sangat panas. "Gak usah di dengerin," tiba-tiba saja Vano berada di samping nya dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celana nya.

"Telinga gue masih berfungsi dengam baik kok." ujar Tasya polos. Vano pun berdecak sebal. Gadis di sebelah nya ini benar-benar polos.

Kelas 11 IPA 2 yang tadi nya berisik, berubah menjadi sunyi tanpa ada suara sama sekali saat melihat Vano dan Tasya berjalan beriringan memasuki kelas 11 IPA 2.

"Kenapa?" tanya Vano dengan wajah andalan nya. Datar.

Prok.. Prok.. Prok..

Andri pun bertepuk tangan girang. "Akhir nya sahabat gue normal lagi woi!" pekik Andri.

"Ini beneran lo Van? Kok bisa bareng eneng Tasya?" celetuk Mark.

"Si Vano udah dapet hidayah. Alhamdulillah," syukur Daniel.

"Mimpi apa gue bisa liat si Vano boncengan ma Tasya," tambah Kenzi.

"Tasya kok bisa sama Vano njir?" heran Nayya.

Tasya dan Vano pun mendudukan bokong nya di bangku mereka. Banyak pasang mata yang melihat mereka berdua. Mereka pun hanya acuh tak acuh.

-----
Bel istirahat pun berbunyi di SMA Galaxy. Sama seperti kelas lain, 11 IPA 2 pun berhamburan keluat kelas. Ada yang kekantin, perpustakaan, atau ada yang tetap berada di kelas.

Saat ini, Tasya, Nayya, Hyona, Lia sudah duduk manis di bangku kantin. Mereka telah sampai di kantin 5 menit sebelum bel istirahat berbunyi. Jangan kalia pikir mereka bolos. Mereka sudah mengerjakan tugas yang du berikan Pak Yono-guru kimia-.

"Mau pesen apa? Gue yang pesenin" tanya Tasya pada sahabat-sahabat nya.

"Gue bakso minum nya samain aja sama lo," ujat Nayya.

"Gue batagor minum nya jus alpukat deh" tambah Hyona.

"Gue air mineral aja deh," celetuk Lia.

"Yakin lo minum doang?" Tasya mengernyit bingung. Tumben sekali sahabat nya ini hanya minum air mineral. Lia pun menganguk.

Tasya pun sudah kembali dengan membawa pesanan mereka.

Brak!

Seseorang dengan pakaian ketat, rok yang di pendekan 5cm, make up yang menor pun mengebrak meja Tasya. Tanpa aba-aba Nayya yang sedang melahap bakso nya pun menyemburkan kuah tepat wajah seorang itu. Gadis itu pun mengeram marah.

"Lo apa-apaan sih nyemburin tuh kuah bakso hah?!" geram nya marah.

"Lah elo yang yang tiba-tiba gebrak meja. Ya gue kaget lah goblok!" Nayya pun tak mau kalah, ia membentak kembali gadis yang di hadapan nya.

"Gue gak ada urusan sama lo! Gue nyari yang nama nya Tasya. Mana Tasya?!" tanya nya pada seluruh isi kantin.

"Nyari gue lo? Ada apa? Gue gak ada urusan sama lo." ujar Tasya sesantai mungkin.

Plak!

Tanpa aba-aba ia menampar pipi mulus Tasya. Tasya pun terpancing emosi. "Maksid lo apa tiba-tiba nampar gue?" ekspresi Tasya pun berubah menjadi datar, nada biacara nya pun menjadi sangat datar. Tatapan nya pun berubah menjadi sangat tajam yang membuat siapa saja ketakutan.

"Cih! Masih nanya lo hah?!"

"Sesil.. Sesil.. Udan lah langsung aja. Gak sabar gue liat dia nangis-nangis," celetuk Riana--sahabat Sesil--

'Jadi Sesil nama nya,' batin Tasya.

"Lo gak tau salah lo hah?! Lo udah rebut pa.car gue!" Sesil menekan kan kata pacar.

"Pacar lo?" Tasya terkekeh pelan. "Siapa pacar lo?" tanya Tasya.

"Putra Alvano Albarak! Dia itu pa.car gue! Dan gue peringatin, jangan lo deket-deket lagi sama Vano!" perintah Sesil.

Tasya pun berdecih. "Gue gak deketin pacar lo kok. Dia aja yang deketin gue," Tasya menjawab dengan sesantai-santai nya.

"Yang ada lo yang deketin pacar gue bitch!" Sesil pun mendekat ke arah Tasya.

"Gue? Bitch? Di rumah lo gak ada kaca? Lo yang bitch. Make up menor, rambut di cat, rok di atas lutut, baju di kecilin. Lo mau belajar atau mau jual diri?" Tasya melihat dari bawah sampai atas Sesil. Sesil pun geram. Tanpa dengan emosi yang sudah memuncak, Sesil menampar kembali pipi mulus Tasya.

Plak!

"Ini buat lo yang udah rebut pacar gue,"

Plak!

"Ini buat lo yang udah gantiin posisi gue di sekolah,"

Plak!

"Ini buat lo yang udah mempermaluin gue si depan semua orang," saat Sesil ingin menampar kembali Tasya, tiba-tiba tangan kekar menahan tangan Sesil agar tak menampar Tasya.

"V-Vano? K-kok k-kamu ada di s-sini?" ujar Sesil dengan nada yang menjijikan menurut Tasya.

"Jangan.sentuh.Tasya.atau.lo.berurusan.dengan.gue!" Vano menekan kan semua perkataan nya. "Dan gue bukan.pacar.lo!" tambah Vano. Vano pun mempererat cengkraman nya pada Sesil yang membuat si empu merintih kesakitan.

"A-ah s-sakit Va-Van, k-kok lo b-belain cewek udik i-ini?" Sesil sedikit menyelipkan nada merendah kan di akhir perkataan nya. "Jaga bicara lo Sesil Flora Anin!" bentak Vano.

Mata Sesil pun memerah menahan tangis. Ia pun berlari meninggal kan kantin dengan malu. "Awas lo Anastasya Zevanya Xavier!" gumam nya.

Vano pun menarik lengan Tasya agat menghadap ke arah nya. Di lihat nya sudut bibir Tasya sedikit robek dan berdarah. Rahang Vano pun mengeras. Ia menarik Tasya keluar kantin. Banyak juga pasang mata yang menatap Tasya iri.

Ternyata Vano membawa nya ke UKS. "Duduk" perintah nya. Tasya pun menurut saja. Vano mengambil kotak P3K untuk membersih kan luka Tasya.

Ia mengobati sudut bibir Tasya dengan telaten. Tasya mengakui, Vano itu tampan. Apa lagi dengan jarak yang sangat dekat. Hembusan nafas Vano pun terdengar. Setelah mengobati Tasya, Vano menatap manik indah gadis itu. Pandangan mereka pun terkunci.

"TAS-- eh? Kalian mau kiss?" tanya perempuan yang baru memasuki UKS. Sontak kedua nya memutus kan kontak mata mereka.

"Lo ngapain sih ganggu mereka Liaa?? Gemes deh gue," geram Andri. "Loh? Dari pada mereka zina, mending gue sadarin," celetuk Lia.

Semua pun membuka mulut nya sempurna. Gadis itu sangat polos.

.
.
.
.
.

Double up nih><
Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak><
Follow juga jangan lupa:)

Alsya | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang