Aksa👆
Happy Reading!
.
."Lo berdua beneran mau kiss?"
"Jangan dulu deh, halalin dulu."
"Mankanya, buruan halalin Tasya,"
"Gue laporin bonyok lo ya Van,"
"Gue lapor bokap lo ya Sya,"
"Lo berdua beneran ada hubungan ya?"
Tasya memutar mata nya malas. Ia malas di introgasi oleh teman-teman nya. Sedangkan Vano? Lelaki itu nampak santai dengan memasukan tangan nya di saku celana nya.
Ya, Tasya dan Vanl sedang di introgasi oleh teman-teman mereka di belakang sekolah.
"Harus berapa kali sih gue bilang? Gue gak ada hubungan sama Vano! Dan gw juga gak mau kiss sama si kutub!" bantah Tasya.
"Lah terus posisi kalian kayak mau kiss loh Sya," mereka semua menyetujui perkataan Nayya terkecuali Tasya dan Vano.
"Ck, si kutub cuman ngobatin luka gue doang. Gak lebih,"
"Yaelah. Gak usah malu-malu anjing deh Sya. Ngaku aja," celetuk Andri.
"Ck. Mau gue gampar lo?! Di bilang gue gak mau apa-apa sama si kutub!" bantah Tasya.
Belum puas dengan jawaban Tasya, mereka pun lebih mendesak mereka berdua agar jujur. "Lo semua batu banget," semha menoleh kearah Vano yang mulai bersuara. "Gue gak kiss sama Tasya." Vano menekan kan setiap kata nya.
"Beneran?"
"Yang bener lo Van,"
Vano pun mengangguk.
"Oh, gitu dong dari tadi," Nayya menganggukan kepala nya. Tasya melebarkan mata nya sempurna. "Gue tadi udah bilang ke elo Kanayya Zaskia Lisana!" geram Tasya.
Nayya pun menampilkan cengiran khas nya. "Hehe, pis Sya, pis," Nayya menunjukan kedua jari nya. Sedangkan Tasya hanya mendengus kesal.
-----
Kring.. Kring.. Kring..
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Anak-anak 11 IPA 2 pun berhamburan keluar dari kelas dan pulang menuju rumah masing-masing.
"Lo pulang bareng gue," Vano mencekal tangan Tasya yang hendak keluar dari kelas. Tasya pun mengkerut kan kening nya. "Gue pulang bareng Lia," tolak Tasya.
"Gue gak nerima penolakan." Vano menarik Tasya menuju parkiran. Yang di tarik pun hanya bisa menghela nafas pasrah.
Sesampai nya di parkiran, Tasya berhenti di depan motor sport Vano. Sedangakn Vano sudah menaiki motot nya.
"Kenapa?" Vano menaiki sebelah alis nya. "Lo narik nya kekencengan. Sakit tau," Tasya mengkerucutkan bibir nya. Memang, Vano menarik tangan Tasya sedikit kasar. Terdengar helaan nafas dari Vano. "Mana tangan lo?" Tasya memberikan tangan kanan nya yang merah. Vano meniupkan-niup kan tangan Tasya yang merah akibat nya.
Blush
Pipi Tasya merona seketika. Vano yang melihat nya pun terkekeh pelan. "Pipi lo kenapa? Sakit?" Tasya tergagap. "E-eh a-apaan sih? Pipi gue g-gak merah tuh," elak Tasya. "Bilang aja lo lagi blushing gara-gara gue." Tasya melebar kan mata nya sempurna. Ia sangat malu. "Pede banget sih," Tasya menaiki motor sport Vano dengan membuang kan muka agar tak bertabrakan dengan mata hitam Vano. Vano terkekeh pelan. Ia pun menaiki motor sport nya dan melesat pergi dari parkiran sekolah nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/223816712-288-k873441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsya | Complete
Teen FictionDingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...