42 : Regan

1.1K 87 2
                                    

Aku update setiap hari mulai sekarang. Soalnya aku udah nyelesaiin chapter terakhir cerita ini. Setelah tamat, ada yang setuju kalau cerita ini aku hapus?

-----

"Kalau bukan Vano yang bikin lo senasib kayak cewek gue, gue yang bakal bikin lo senasib kayak cewek gue."

Sedetik kemudian, Regan mulai menyambar bibir merah cherry Tasya. Lelaki itu mulai memperdalam ciuaman nya, Tasya hanya bisa menangis meratapi nasib nya. Mungkin ini akhir untuk nya. Perlahan tangan Regan meraba perut rata Tasya, dan membuat gadis itu semakin terisak.

Regan mulai melepaskan pautan nya dari bibir Tasya. Ia menatap intens Tasya, bibir lelaki itu mulai mendekat kearah telinga Tasya.

"Lo bakal senasib kayak cewek gue, malam ini." ujar Regan dengan nada sensual.

Sedetik kemudian Regan merobek baju Tasya dengan kasar, setelah nya lelaki berpelakuan bejat itu melempar ke sembarang tempat baju Tasya.

Regan menatap Tasya penuh nafsu, kini nafsu bejat nya semakin membesar. Tasya menggelengkan kepala nya, ia tidak bisa lagi berteriak, suara nya seolah sudah habis. Dan yang hanya bisa di lakukan Tasya adalah menangis.

Lagi, Regan mencium bibir Tasya namun kini lebih kasar dari sebelum nya. Regan menggigit bibir bawah Tasya agar mulut gadis itu terbuka, Tasya yang kesakitan langsun membuka mulut nya sedikit memberiakn akses Regan masuk.

Tangis Tasya semakin menjadi kala tangan lelaki itu mulai meraba-raba tubuh nya. Bulu kuduk Tasya meremang, ia sungguh takut dengan iblis berkedok manusia di depan nya.

Regan melepaskan pautan nya, ia kini beralih mengendus leher jenjang Tasya dan mulai membuat banyak tanda di sekitar nya. Tangan nya pun semakin liar, tangan lelaki itu mulai meraba-raba paha Tasya yang masih terbungkus rok seragam nya.

'Vano, Aldo, Aksa, bang Azka, papa, tolongin Tasya.' batin Tasya lirih.

Tangan Regan beralih keatas, berniat untuk membuka kaitan bra Tasya. Tasya yang mengerti gerak-gerik tangan Regan menggeleng kuat.

"Jangan, please." lirih Tasya namun tidak di hiraukan sama sekali oleh Regan. Dan kini Tasya hanya bisa pasrah, entah bagaimana selanjut nya, ia tidak tahu.

Brak!

"REGAN SIALAN!"

Regan dengan cepat menoleh kearah pintu gudang yang menunjukan Vano berdiri dengan kedua tangan yang terkepal kuat, dan juga tatapan yang berkilat penuh amarah.

"Wah, persembunyian gue udah ketahuan ya? Padahal niat nya gue mau ngasih tau pas cewek lo udah senasib sama gue." kata Regan diakhiri kekehan.

Vano menggeram marah, ia melihat Tasya yang sedang menunduk terisak. Kini amarah nya semakin memuncak saat melihat keadaan Tasya. Vano akan bersumpah untuk menghabisi Regan.

"Berani banget lo sentuh cewek gue, bajingan." desis Vano marah.

"Lo aja berani sentuh cewek gue, kenapa gue enggak?" tanya Regan sinis.

"Gue enggak perah sentuh cewek lo!" sentak Vano tidak terima. Vano berani bersumpah ia tidak pernah melakukan hal bejat seperti yang di tuduhkan oleh Regan.

Alsya | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang