Kalau ada typo kasih tau ya!
Happy reading!
.
.
.
.
.Tasya melangkah kan kaki jenjang nya di koridor kelas nya. Senyuman nya tercetak jelas di wajah nya yang membuat mata nya menyipit.
"Assalamu'alaikum!" sapa Tasya saat sampai di kelas nya. Semua orang menatap kearah nya. Senyum Tasya pun luntur. Di gantikan dengan lipatan-lipatan di kening nya.
"Kenapa? Natap gue gitu amat. Jawab kali." cibir Tasya.
"Wa'alikumussalam, Tasya!" jawab mereka serempak.
Senyum Tasya pun kembali mengembang. "Nah! Gitu dong!" Tasya mengacung kan kedua ibu jari nya lalu berjalan menuju bangku nya.
Nayya menatap heran sahabat nya itu. "Lo kenapa? Tumben banget kayak gini." heran Nayya.
Taysa terkekeh pelan, "Gue lagi bahagia kali,"
"Bahagia kenapa lo?" sambar Hyona dari belakang.
Tasya menoleh. "Gue mau di beliin album nct dream sama si Aksa," ujar Taysa dengan senyum sumringah. Mereka berdua melebar kan mata nya hampir bersamaan.
"Lo malak adek lo?" tanya Nayya dengan suara yang di kecil saat kata terakhir nya.
Tasya mengeleng kuat. "Enggak. Dia yang nawarin. Kata nya sebagai permintaan maaf nya bikin gue memar," ujar Tasya.
"Duh, maaf ya Sya, kita kemaren ninggalin lo. Gara-gara kita juga lo memar gitu," sahut Hyona penuh penyesalan.
Tasya tersenyum memaklumi. "Santai aja kali. Gue memar juga gue dapet album. Mending gue masuk rumah sakit aja dah biar bisa nonton konser,"
Puk!
Buku tebal milik Nayya telah mendarat dengan mulus di kepala Tasya yang membuat si empu kesakitan.
"Lo apaan sih Nayya? Sakit tau. Mana tuh buku tebel banget," Tasya mengelus kepala nya yang sudah menjadi sasaran empuk buku tebal tersebut.
Nayya mendengus mendengar nya. "Lo yang apa-apaan! Orang lain pengen selamet dari tawuran kemaren, lo malah pengen masuk rumah sakit. Gila ya lo?!" sewot Nayya.
"Kali ini gue setuju sama Nayya," ujar Hyona. Pandangan Tasya beralih pada Lia yang duduk diam dengan buku di tangan nya. Tak biasa nya ia diam begitu.
"Lo kenapa Li?" tangan Tasya terulur untuk menyentuh pundak Lia. Namun segera gadis berambut sebahu itu menghindar.
Lipatan di kening Tasya semakin tebal. "Lo ada masalah?" tanya Tasya sekali lagi.
Namun, bukan nya merespon, Lia malah bangkit dari duduk nya dan mengemasi barang-barang nya lalu ia mengambil ransel nya.
"Gue duduk sama lo ya Ra?" tanya Lia pada Tiara, teman sekelas nya. Tiara menoleh kearah Lia. "E-eh? Boleh kok," jawab Tiara. Lia mendudukan bokong nya pada kursi kosong di samping Tiara.
Tasya menkerut kan kening nya. Pandangan nya beralih pada dua sahabat nya. "Si Lia kenapa? Tumben banget pindah," heran Tasya yang di setujui oleh kedua sahabat nya.
"Bener-bener aneh." gumam Tasya.
-----
"Mau pesen apa lo pada?" tanya Hyona pada kedua sahabat nya. Kedua? Tentu saja. Lia tidak bergabung dengam mereka untuj hari ini. Kata nya ia akan menyusul karna ingin ke toilet sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsya | Complete
Teen FictionDingin, datar, kaku, dan tak mengenal cinta. Itu lah seorang ketua geng Alvazma, Putra Alvano Albarak. Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja di koridor kelas XI, yang membuat Vano penasaran dengan gadis ceroboh itu. Dengan mata tajam nya, ia dia...