Setelah sampai di depan rumah Putri, Reyhan memberhentikan motornya. Putri yang sadar akan hal itu langsung saja turun dari motor Reyhan lalu dirinya berusaha melepaskan helm yang kaitannya tiba-tiba saja susah dibuka olehnya.
"Ck, elah. Nyusahin banget si, nih!" gumam Putri kesal. Karena dirinya sudah tidak tahan lagi jika harus berlama-lama dengan manusia seperti Reyhan.
Reyhan hanya menatap Putri datar, dirinya dengan sabar menunggu Putri selesai membuka helmnya itu.
"Ck!" decak Reyhan sebal, lalu sedikit memajukan tubuhnya mendekati Putri.
Putri sontak saja menghindar. Lalu matanya membulat sempurna menatap Reyhan tajam.
"Mau apa lo?! Jangan kurang ajar, ya lo!" sentak Putri was-was sambil melihat sekitar.
Reyhan semakin yakin, Putri memang perempuan ter-aneh yang pernah ia temui. Pikir saja pakai otak, mana ada seorang lelaki yang mau berbuat yang iya-iya di depan rumah orang tua perempuan tersebut? Gak elit banget, sih.
"Mau dibantu nyolot," sindir Reyhan dingin, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Lo gak usah main sindir-sindiran deh! Dari tadi nyindir mulu heran. Jangan-jangan lo admin akun gosip yang suka nyinyir?!" tuduh Putri melebarkan matanya.
Apa sih, aneh banget nih orang, batin Reyhan tak ingin menanggapi ocehan Putri.
"Dan, lo juga jangan berharap bisa modus dengan alesan mau bantuin buka ini. Gue gak bakal mau ada adegan-adegan yang sok-sok romantis itu, enek banget!"
"Makin malem otak lo makin eror!"
"Buruan!" lanjut Reyhan tajam.
Hari sudah semakin larut akan malam, jam juga sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Jalanan yang biasanya ramai kini sepi. Angin malam semakin menusuk ke tulang-tulang mereka.
"Sabar, kek! Jadi orang gak sabaran banget."
Rintik-rintik hujan kini mulai turun, menandakan bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hal itu membuat Reyhan menjadi kesal dengan gadis di hadapannya ini. Kurang sabar apa lagi coba dia?
"Reyhan! Putri!" panggil Robi sedikit teriak dari dalam rumah.
Sedari tadi dirinya masih menunggu anaknya itu pulang. Dan saat mengecek keluar di sana terlihat ada anaknya yang sedang bersama Reyhan, calon menantunya.
Putri dan Reyhan kompak menoleh ke arah Robi.
"Kenapa, Dad?" tanya Putri heran.
"Hujan! Kalian cepetan ke sini! Nanti baju kalian basah!" titah Robi.
Hujan semakin deras membuat Putri dan Reyhan mau tidak mau mengikuti perintah Robi.
"Kalian kemana saja? Kok baru sampai rumah?" tanya Robi saat keduanya sudah sampai di samping Robi.
"Maaf, Om. Tadi ada kecelakaan jadinya macet," ucap Reyhan sedikit merasa bersalah, karena bagaimanapun dirinya sudah membawa anak gadis orang sampai larut malam seperti ini.
Robi tersenyum lalu menepuk pundak Reyhan. "Gapapa, Om percaya sama kamu."
Reyhan hanya membalas dengan senyuman tipis saja.
Sedangkan Putri, dirinya masih sibuk membuka kaitan helm itu. Bahkan tangannya sampai lecet akibat terlalu susah membukanya.
Hujan semakin deras. Angin semakin bertiup kencang, membuat siapapun akan merasakan kedinginan. Petir-petir juga semakin menunjukkan dirinya, membuat orang yang melihatnya akan merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...