37. Sikap Aneh

39.6K 3.2K 533
                                    

350 komen.

Happy reading ! 🌻❣️

—————————————————————

"Reyhan, baju sekolah gue, kan, ada di rumah!" pekik Putri heboh.

Keduanya sudah kembali bersekolah lagi, bedanya sekarang mereka sudah sama-sama tinggal bersama, bukan seperti sebelumnya yang hanya menjadi orang asing. Dan kini keduanya sedang sial, bagaimana bisa mereka telat bangun padahal sudah memasang alarm.

Saat ini Reyhan sedang memakai seragamnya, mendengar kalimat Putri barusan membuatnya kesal setengah mati. Bagaimana bisa gadis itu lupa. Sekarang mereka sudah hampir telat, kalau menunggu Putri lagi Reyhan yakin mereka akan benar-benar telat. Bukannya apa, Reyhan hanya sedang tidak mood jika harus dihukum.

"Ceroboh."

Putri yang dikatain ceroboh pun tidak terima. Ini bukan sepenuhnya salahnya. Ini juga salah lelaki itu.

"Sembarangan lo ngatain gue ceroboh! Ini juga, kan, salah lo! Kemarin malem gue minta anter ambil seragam lo bilang besok aja," ucap Putri kesal.

Melihat Putri yang sedari tadi mondar-mandir di depannya membuat dirinya sebal. Untuk apa coba mondar-mandir seperti itu? Apa dengan mondar-mandir seragam gadis itu bisa muncul sekarang juga?

"Lo pikun," cibir Reyhan.

"Bukan pikun! Gue udah capek makanya tidur! Ini semua salah lo!" bantah Putri.

"Berisik."

Putri mengacak rambutnya. Reyhan benar-benar menyebalkan. Mana ada suami seperti Reyhan? Istrinya panik bukannya menenangkan malah dikatain berisik.

"Au deh, ah! Anterin gue sekarang!" suruh Putri.

Gadis itu sama sekali belum mandi, ia masih memakai baju tidur dengan rambut yang sudah berantakan. Tak peduli dengan Reyhan yang melihat wajah berantakannya seperti ini. Mau lelaki itu ilfeel sekalipun ia tak peduli, malahan senang. Karena artinya Reyhan tidak akan menyukainya.

"Gak," tolak Reyhan. Sekarang lelaki itu sudah selesai memakai seragamnya.

Putri menatap Reyhan tajam. Ia berkacak pinggang. Nafasnya memburu, sudah seperti banteng yang mau menyeruduk. Andai saja ini animasi, pasti kedua telinga Putri sudah keluar asap dan api. Menandakan bahwa gadis itu sedang emosi.

"Durhaka banget lo sama istri! Suami macam apa begini!" maki Putri.

Reyhan mengangkat satu alisnya. "Gak salah, tuh?"

"Ya udah, kalo lo gak mau anterin, gue bisa bolos," kata Putri dengan bersedekap dada.

"Gak peduli," balas Reyhan cuek.

Lelaki itu sudah selesai memakai sepatunya. Ia tidak memakai atribut lengkap, dua kancing seragamnya juga terbuka, menampilkan kaos hitamnya.

Di tengah kekesalan seperti ini handphone Putri berdering. Layarnya menampilkan sebuah panggilan telepon. Putri mengambil kasar handphonenya.

"Apa?!" tanya Putri dengan nada yang ketus.

Di seberang sana Audrey mengernyit heran. Salah apa dirinya sama Putri? Sampai-sampai suara gadis itu terdengar marah.

"Ngapa lo? Santai kali."

"Lo call gue penting, gak?" tanya Putri malas.

"Lo hari ini sekolah, kan? Kebetulan nanti kita ada penilaian olahraga."

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang