62. Perempuan Lain

38.2K 3.1K 667
                                    

Follow Instagram:
@imxxhyz.wp
@reyhn.adtm
@putriiadellia.a
@mhezaprtma
@bianca.gavriel
@ntasyaauriga
@arik.imanuell

Gabung chanel telegram:
@readersmch

Happy reading ! 🌻❣️

——————————————————————

"Balik gak lo?" tanya Audrey seraya menyampirkan tasnya ke punggungnya.

Putri diam sembari bertopang dagu, netranya melirik sekilas ke arah kelas yang sudah kosong, hanya ada mereka saja karena yang lainnya sudah pulang.

Avan juga sudah pulang, lelaki itu pulang dengan buru-buru karena katanya papanya sedang membutuhkan bantuan, itu sangat penting katanya.

Putri kembali menatap lurus ke depan, ia memaanyunkan bibirnya, bola matanya melihat ke atas, ekspresinya terlihat jelas bahwa sekarang perempuan itu sedang berpikir.

"Gue mau balik, tapi gue maunya balik sama Reyhan," ucapnya bete.

Audrey menyenggol lengan Tasya sambil tersenyum menggoda menatap Putri. "Ahay! Ceritanya udah mulai suka, nih?" tanya Audrey meledek.

Putri langsung menatap tajam Audrey. "Enggak!" protesnya.

Audrey semakin tersenyum meledek melihat wajah kesal sahabatnya yang satu ini.

"Ayo, ah, mau balik gak? Si Arik minta video call, nih, gue mau sambil rebahan aja biar kane," ucap Tasya yang sibuk akan kebucinannya.

"Gue mau balik ih capek! Tapi gue mau sama Reyhan baliknya," adu Putri galau. Perempuan itu menjatuhkan dagunya di atas meja.

"Ya udah, lo samperin aja dia sekarang, mumpung dia masih di ruang ganti," saran Audrey.

Alis Putri terangkat sebelah. Bukan hanya Putri namun Bianca dan Tasya pun sama-sama mengeluarkan ekspresi yang sama. Audrey yang ditatap seperti itu merasa bingung.

"Serem asli! Gue ngeri dicaplok sama kalian!" Audrey bergidik ngeri, telapak tangan gadis itu meraup satu persatu wajah sahabatnya.

"Kok lo bisa tau Reyhan sekarang lagi ada di ruang ganti?" tanya Putri heran.

"Nah, kan! Apa jangan-jangan selama ini lo penguntit Reyhan?" tuduh Tasya.

"Anjir! Bukan, lah, gila! Gue tau, kan, karena gue masuk grup gosip, jadi kegiatan Reyhan, tuh, banyak yang pantau," jelas Audrey, lalu mengibaskan rambutnya.

"Anjir! Kalo gue, sih, gak tenang hidup kayak Reyhan, udah kayak apaan tau padahal manusia biasa," ucap Tasya.

"Sayangnya itu bukan lo," cibir Audrey.

"Nih, jadinya gimana? Asli deh gue laper banget."

"Gue mau balik sama Reyhan, aaa!"

"Balik tinggal balik, buruan sono minta anter!"

"Ih, gak bisa segampang itu, lah. Kan, sekarang gue lagi ngambek gimana, sih!"

"Lo kalo gue ceburin ke kali dosa, gak?" Tasya mengelus dadanya berusaha untuk sabar.

Putri mendelik. Bianca menatap Putri. "Buruan sana samperin, jangan gengsi," kata Bianca.

Perempuan itu terdiam beberapa saat untuk berpikir. Pada akhirnya ia bangkit dari duduknya, lalu menyampirkan tasnya.

"Ya udah, deh, ayo balik. Gue mau ke lapangan basket," ucap Putri pada akhirnya. Sebenarnya Putri benar-benar malas bertemu dengan Reyhan, secara dirinya, kan, sedang dalam mode ngambek, namun entah kenapa sekarang rasanya ia sangat rindu pada Reyhan.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang