Aku gak nyangka komennya bakal tembus secepat itu, seneng liat kalian yg antusias nunggu aku up! 💗
1,5k komen, ya?
Bismillah, komen di tiap paragraf! 💌
Happy reading ! 🌻❣️
—————————————————————
"Alhamdulillah, udah sadar. Ada yang sakit?" tanya Lina khawatir.
"Haus," lirih Putri.
Lina langsung membantu anaknya untuk duduk bersandar. Ia juga membantu Putri untuk minum. Setelah minum Putri kembali membaringkan tubuhnya.
"Kata dokter kamu pingsan karena belum ada asupan apapun. Kamu gak makan, ya, dari kemarin?" Lina menatap anaknya kesal. Ia sangat khawatir Putri kenapa-kenapa.
Betapa kagetnya Lina saat mendengar bahwa Putri belum makan dari kemarin, pantas saja anaknya itu semalam terlihat pucat dan lemas.
Putri memejamkan matanya menahan rasa pusingnya dan menahan sakit di perutnya. Ini pasti akibat dari ia tidak makan seharian.
"Putri! Kamu tuh jangan cari penyakit, dong. Kamu kenapa bisa gak makan, hah?" omel Lina. Ia kesal melihat Putri yang tak kunjung menjawab.
Robi yang baru saja datang langsung mendekati istrinya, ia mengelus punggung istrinya guna memenangkan wanita itu. Pria itu habis mengantarkan dokter sampai depan rumah.
"Hust. Anaknya baru sadar jangan diomelin," ucap Robi.
Lina mendongak menatap suaminya kesal. "Aku gak ngomel. Ini Putrinya aja yang bandel, bisa-bisanya dia gak makan seharian, cari penyakit tau. Kalo udah sakit siapa yang repot?"
"Iya, Mom, iya, maaf," ucap Putri pelan. Mendengar Lina yang marah-marah membuatnya semakin pusing.
"Ya udah, nih, makan dulu." Lina mengambil satu mangkuk bubur yang berada di atas balas. Wanita itu hendak menyuapi Putri, namun Putri menolak dengan menutup rapat mulutnya.
"Aku gak nafsu makan," tolak Putri.
Lina menatap tajam anaknya, sudah sakit bukannya kapok malah nambah penyakit. Ia benar-benar pusing menghadapi sikap anaknya yang keras kepala.
"Kamu mau tambah sakit?" tanya Lina tajam.
Putri menggeleng, namun gadis itu tetap menolak untuk makan. Rasanya ia sama sekali tidak nafsu makan. Makanan di hadapannya tidak menarik baginya.
"Put! Makan dulu ini. Kamu jangan keras kepala bisa gak, sih?!"
"Dengerin apa kata Mommy kamu, masa udah sakit mau tambah sakit," tambah Robi agar Putri mengerti.
"Aku gak nafsu, ini juga gak sakit kok. Orang tadi cuma pingsan doang," alibi Putri. Nyatanya perutnya mulai terasa perih.
"Biar aku."
Semuanya langsung menatap seseorang yang baru saja berbicara. Orang itu, Reyhan. Lelaki itu baru saja datang bersama Eza. Sahabat yang merangkap sebagai abang iparnya itu sedari tadi mengintrogasi dirinya.
Putri yang melihat ada Reyhan langsung memalingkan wajahnya. Sementara Lina mulai berdiri untuk memberikan bubur itu pada Reyhan.
"Aku gak mau. Sama Mommy aja," tolak Putri.
Reyhan menghela nafas. Putri masih saja seperti tadi, padahal ia sudah meminta maaf.
Sedangkan Lina menatap anak dan menantunya bergantian. Ada keanehan diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...