"Mungkin emang jodoh."
Happy reading ! 🌻❣️
——————————————————————
Pagi ini pasangan suami istri itu bangun lebih awal. Kebiasaan buruknya bangun siang kini perlahan menghilang, gadis itu akhirnya sudah terbiasa bangun pagi karena sekarang hidupnya sudah berbeda. Pagi-pagi ia sudah harus memasak sarapan untuknya dan juga Reyhan.
Gadis itu hanya memasak nasi goreng serta telur mata sapi saja. Ia terlalu malas memasak yang ribet-ribet, apa lagi ini masih pagi. Terkadang juga mereka hanya sarapan dengan selembar roti yang dioleskan selai.
Keadaan yang hening membuat Putri tidak nyaman. Mulutnya sudah gatel ingin berbicara. Gadis itu meminum terlebih dahulu sebelum membuka suaranya.
"Rey, pulang sekolah lo ada latihan basket gak?" tanya Putri.
Reyhan yang sedang fokus memakan mengalihkan pandangannya ke arah Putri. Lelaki itu menggeleng tanda bahwa nanti setelah pulang sekolah tidak ada latihan basket.
"Kenapa?" tanya Reyhan. Lelaki itu berfikir pasti ada yang Putri inginkan.
"Nanti anter ke dokter kandungan. Siapa tau itu testpack salah," ucap Putri enteng.
"Hm." Lelaki itu hanya membalas dengan dehaman pelan.
Mereka melanjutkan acara sarapan mereka. Suasana kembali hening, hanya ada dentingan sendok dan piring yang saling bersentuhan. Selang beberapa menit keduanya telah selesai. Putri langsung mencuci piring itu, lalu mengambil tasnya yang masih ada di kamar.
"Bareng?" tanya Reyhan yang sudah siap.
Gadis itu berfikir sebentar, lalu mengangguk. "Iya, bareng aja sama lo. Nanti turunin di parkiran belakang aja."
***
Kini keduanya telah sampai di sekolah. Putri berjalan terlebih dahulu agar tidak ada yang curiga dengan mereka. Setelah Putri menjauh, Reyhan langsung berjalan memasuki kelas.
Sesampainya di kelas kedatangan Putri langsung disambut oleh ketiga sahabatnya. Gadis itu hanya tersenyum geli melihat kehebohan sahabatnya.
"Lo ke mana aja, anjir? Dua hari gak masuk," tanya Audrey heboh.
Putri mengisyaratkan pada Audrey untuk tidak berteriak-teriak. Gadis itu malu saat semua murid di kelas ini menatapnya. Audrey hanya menyengir polos.
"Lo mau kenalan gak sama anak barunya?" goda Tasya.
"Kenalan, Put, tapi jangan lo godain," sahut Audrey memperingati.
Sementara Bianca, gadis itu seperti biasa, menonton drakor sebelum bel berbunyi. Biarpun tiap saat gadis itu menonton drakor, namun ia tetap pintar.
Putri mulai penasaran, netranya sesekali melirik ke arah anak baru itu. Dari posturnya seperi tidak asing, gadis itu tidak bisa melihat dengan jelas, karena wajah anak baru itu menunduk.
"Ngapain diem aja? Gue tau pasti lo penasaran, kan?" tabak Audrey menaik-turunkan alisnya.
Tasya tersenyum menggoda, lalu mendorong pelan tubuh Putri untuk mendekat pada anak itu. Putri hanya bisa menatap tajam Tasya.
"Dah sono samperin, dia juga kemarin kepo katanya lo yang mana gitu," ucap Tasya.
Audrey mengangguk mendengar penuturan Tasya. "Iya betul, dia penasaran sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...