51. Pilihan yang Sulit

41.2K 3.3K 1.3K
                                    

Happy reading ! 🌻❣️

——————————————————————

Setelah pulang sekolah tadi, Reyhan dan Putri memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan. Mereka ingin memastikan yang sebenarnya, apakah Putri benar-benar hamil atau tidak.

Sejak dalam perjalanan, Putri terus memikirkan bagaimana jika Avan mengetahui semuanya, ia belum siap jika semuanya terbongkar. Perasaannya selalu bimbang, ia menyayangi Avan, namun di sisi lain terkadang ia juga baper dengan perhatian yang Reyhan berikan padanya.

Siapa yang tidak baper coba diperhatikan seperti itu? Diperlakukan layaknya seorang istri sungguhan. Putri benar-benar pusing, ia bingung harus bagaimana. Perasaannya saat ini benar-benar sulit untuk dipahami.

Ia takut mengecewakan Avan, namun ia juga takut jika mengorbankan pernikahannya. Masalahnya, sekarang kalau memang benar di dalam rahimnya terdapat janin, ia tidak bisa seenaknya meninggalkan Reyhan. Bukan apa, ia hanya memikirkan janin yang ada di dalam rahimnya.

Mengapa hidupnya harus serumit ini? Avan yang dulu selalu menemaninya, menjadi tempat keluh kesahnya, menjadi rumah untuknya, kini harus ia kecewakan, ia tak rela. Rasanya Putri ingin menangisi hidupnya yang rumit ini.

"Jangan melamun." Putri tersentak saat mendengar suara dingin dari seseorang di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan Reyhan. Lelaki itu sudah sangat jengah melihat sikap Putri yang seperti ini.

"Hah?"

"PUTRI ADELLIA." Suara yang menggema itu membuat Putri tersadar bahwa sedari tadi namanya sudah dipanggil, pantas saja lelaki di sampingnya terlihat bosan.

Pasutri itu langsung bangkit dan berjalan memasuki ruangan. Selama menunggu, mereka menjadi pusat perhatian para ibu-ibu, karena keduanya masih sangat terlihat muda. Ibu-ibu yang berkumpul di situ langsung membicarakan keduanya, mengira bahwa mereka remaja nakal yang hamil di luar nikah.

Dokter itu tersenyum saat melihat Putri dan Reyhan memasuki ruangan. Setelah berbincang-bincang tentang keluhan yang Putri rasakan, dokter itu meminta Putri untuk berbaring di atas ranjang untuk pemeriksaan.

Dokter yang bernama Ranti itu menyingkap kaos yang Putri kenakan, kemudian dokter tersebut mengoleskan gel pada permukaan perut Putri, lalu menggunakan stik pengontrol bernama transduser di atas bagian tubuh tersebut. Jantung Putri berdegup kencang, perasaannya menjadi tak karuan.

Reyhan fokus melihat layar monitor, sesekali lelaki itu menatap Putri yang terlihat gugup. Ia melihat ada sebuah gambar kecil yang terpampang jelas di layar monitor tersebut.

Baik Putri maupun Reyhan, keduanya terlihat tak menyangka. Mereka menatap takjub ke arah layar monitor itu.

G-gue beneran hamil? tanya Putri dalam hati tak menyangka.

Benih gue, batin Reyhan antara bangga dan tak menyangka benihnya tumbuh di dalam rahim Putri.

"Janinnya masih sangat kecil, alhamdulillah kondisinya sehat," ucap Dokter Ranti.

"Usianya berapa, Dok?" tanya Putri.

"Jika dilihat usia kandungannya sudah memasuki lima minggu."

Putri tersenyum haru, anak seusia dia sudah bisa mempunyai anak. Ini namanya anak-anak punya anak.

"Ibu Putri tidak boleh stres, ya. Jangan terlalu lelah, jangan banyak pikiran, banyak makan-makanan yang sehat, ya. Karena usia ibu masih sangat muda, sangat rentan mengalami keguguran. Istrinya dijaga, ya, Pak," ucap dokter tersebut.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang