36. Supermarket dan Perjanjian

38.3K 3.6K 695
                                    

Happy reading ! 🌻❣️

—————————————————————

Kini pada akhirnya Reyhan memilih mengalah. Lelaki itu sekarang sedang berada di supermarket bersama Putri. Gadis yang merangkap sebagai istrinya. Sudah beberapa kali Reyhan menolak karena malas mengantar gadis itu, namun Putri tetap memaksanya. Gadis itu bersikeras meminta Reyhan mengantarkannya.

Sebenarnya Putri bisa pergi sendiri, mengingat ia tak membawa kendaraan membuatnya terpaksa menyuruh Reyhan untuk mengantarkannya.

Tadinya Putri sudah pasrah, gadis itu memilih untuk berangkat sendiri menggunakan taksi. Namun, Reyhan melarangnya, lelaki itu tidak mengizinkan Putri pergi sendiri, padahal Putri tak meminta izin.

Beginilah jika dua orang keras kepala dipersatukan. Yang ada setiap harinya terjadi keributan. Seolah keributan sudah menjadi makanan sehari-hari mereka.

"Mmm ... beli apa, ya," gumam Putri. Gadis itu mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan jari telunjuk seolah sedang berfikir.

Reyhan sudah benar-benar lelah. Mereka sudah memutari supermarket ini selama kurang lebih tiga puluh menit. Apa hasilnya? Putri baru memasukkan makanan-makanan kesukaannya saja, gadis itu seolah lupa jika ia mengajak Reyhan.

Ini alasan Reyhan tidak mau mengantar Putri, karena ia tahu kalau wanita sudah belanja pasti lupa waktu. Contohnya seperti Putri sekarang, lupa waktu dan lupa dirinya.

"Udah?" tanya Reyhan. Lelaki itu berjalan di belakang Putri dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya, membuatnya terlihat cool.

Putri tersadar, ia menoleh ke belakang menatap Reyhan yang kini sedang menatapnya.

"Belum, masih banyak yang perlu dibeli," balas Putri. Matanya meneliti barang belanjaannya yang berada di troli.

Reyhan membuang nafas kesal. Kalau saja Putri bukan istrinya, mana mau ia menemani gadis itu belanja bulanan.

"Lo gak pilih makanan? Buat nyemil gitu?" tanya Putri.

"Gak," jawab Reyhan malas.

Tiba-tiba saja Putri berhenti membuat Reyhan yang berada di belakangnya ikut berhenti, gadis itu kembali menoleh ke arah suaminya.

"Kalo lo capek duduk aja tuh di situ, nanti gue balik lagi ke sini. Awas aja lo ninggalin, gue laporin Mami!" ucap Putri mengancam.

Lelaki itu menatap sekeliling. Benar kata Putri, di sana terdapat kursi untuk beristirahat sejenak, Reyhan mengangguk lalu memilih untuk duduk di sana sembari push rank.

Putri kembali berjalan mendorong trolinya. Ia mengambil apa saja yang membuatnya tergoda, toh yang bayar nanti Reyhan, jadi ia harus puas-puaskan belanja apapun.

Gadis itu melihat makanan kesukaannya. Matanya berbinar, langkahnya mendekat lalu tangannya berusaha untuk mengambil makanan itu. Sialnya makanan itu di tempatkan di tempat yang tinggi. Putri memang tinggi, namun saat ini tangannya benar-benar tidak bisa mengambil makanan itu.

"Ck." Putri berdecak kesal. Ia melihat ke belakang, Reyhan tak lagi mengikutinya. Laki-laki itu benar-benar mengikuti sarannya untuk duduk di tempat tadi.

"Kalo gak nyampe minta tolong aja. Nih!"

Putri mendongak, matanya menatap seseorang yang juga menatapnya. Tatapannya terkunci, matanya tak berkedip. Ia meneguk kasar ludahnya.

"Hei?" Lelaki itu menyadarkan, ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Putri.

Mata Putri mengerjap beberapa kali, ia berdeham pelan guna menyadarkan dirinya. Lelaki ini benar-benar tampan! Hampir saja membuat Putri terpesona.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang