33. Apartemen

43.4K 3.5K 349
                                    

Happy 24k readers, yay!!

Happy reading ! 🌻❣️

—————————————————————————

Kini pasutri itu telah sampai di apartemen milik Reyhan. Putri langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa panjang yang berada di ruangan ini. Matanya bergulir menatap sekeliling ruangan. Dari yang Putri lihat apartemen ini memang kotor dan berantakan. Mungkin karena faktor sudah lama tak ditempati.

"Beres-beres!" suruh Reyhan.

Putri menoleh, menatap Reyhan sebal. "Bisa istirahat dulu gak, sih? Lo gak tau apa gue capek banget," keluh gadis itu.

"Lebay," kata Reyhan yang terdengar seperti ejekan.

"Ya udah, lo beresin aja tuh sendiri. Apartemen kan punya lo, jadi lo yang harus beresin. Siapa suruh sok-sokan nolak tawaran Daddy gue."

"Lo kan cowok pasti tenaga lo lebih kuat, jangan bilang lo lemah?" lanjutnya mengejek. Wajahnya dibuat-buat seperti orang terkejut, mulutnya membentuk huruf O.

"Lemah itu lo?" tanya Reyhan membalikkan perkataan Putri.

"Au ah, sebel! Orang lagi capek juga!"

"Alay," cibir Reyhan.

"Sumpah ya, lo gak jelas banget! Tadi lebay sekarang alay. Mulut lo belom pernah dicabein, hah!?" tanya Putri kesal. Dirinya hanya butuh istirahat sebentar apa tidak bisa?

Reyhan mengabaikan. Lelaki itu sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam lemari pakaian khusus miliknya.

"Kamar ada berapa?" tanya Putri sembari menatap sekitar.

Karena tak mendengar jawaban apapun, Putri  menoleh mengalihkan atensinya ke arah Reyhan. Dia menatap kesal lelaki itu, lagi-lagi dirinya diabaikan.

"Woi! Gue nanya, anjir!" Putri melempar bantal sofa ke arah punggung Reyhan membuat lelaki itu langsung menoleh dan menatapnya tajam. Putri yang ditatap seperti itu tidak takut, malah dirinya semakin merasa tertantang.

"Ck, apa?"

"Hiih! Itu, kamar ada berapa?" ulang Putri dengan kesal.

"Gak liat?" tanya Reyhan memutar bola matanya jengah.

"Gue nanya, lo gak usah nanya balik!"

"Satu." Jawaban Reyhan membuat bola mata Putri melebar.

"What?! Satu? Terus gue tidur di mana?" Putri refleks langsung menegakkan tubuhnya dan menatap Reyhan dengan tatapan bertanya-tanya.

"Genteng."

***

"Huft! Akhirnya selesai juga, pegel badan gue rasanya." Putri merebahkan tubuhnya di kasur yang sudah selesai dirapikan.

Mereka sudah selesai merapikan apartemen ini. Ruangan-ruangan yang tersedia di sini juga semua sudah rapi, tidak ada noda maupun debu. Kinclong.

Mereka mulai merapikan apartemen yang berantakan ini dari jam dua siang sampai sekarang baru selesai jam tujuh malam. Artinya mereka sudah menghabiskan banyak waktu untuk merapikan ini semua. Tetapi, disela-sela merapikan itu semua, mereka masih menyempatkan untuk istirahat sejenak dan mengisi energi dengan makan. Belum lagi mereka yang selalu ribut semakin membuang waktu.

"Mandi dulu!" titah Reyhan menatap tajam Putri.

"Gak! Gue udah capek sumpah! Ini semua gara-gara lo!" tolak Putri lalu memejamkan matanya.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang