Penuhi komen di setiap paragraf! 💌
Happy reading ! 🌻❣️
——————————————————————
Keesokan harinya Avan mengajak Putri untuk bertemu, katanya ada yang ingin ia sampaikan. Sekalian ingin menikmati waktu bersama Putri. Tadinya Avan ingin menjemput perempuan itu, namun Putri langsung menolak. Jelas saja ia menolak, orang sekarang ia tinggal di apartemen, kalau Avan menjemputnya pasti di rumahnya.
Saat ini Putri sedang memilih baju yang cocok untuk ia pakai, perempuan itu ingin terlihat cantik. Reyhan yang melihat Putri mondar-mandir jadi pusing sendiri.
Tentang kesepakatan mereka kemarin Reyhan tak masalah, ia juga yakin bahwa dirinya tidak akan mencintai Putri, hanya saja ia sedikit memikirkan bagaimana nasib calon anaknya nanti.
Ponsel lelaki itu bergetar, menampilkan nama Maminya di layar ponselnya.
"Astaga, Reyhan! Bener-bener kamu, ya! Putri hamil? Kok Mami gak tau?!"
Belum saja ada sapaan yang keluar dari bibir keduanya, namun Maminya langsung menyemprotnya. Ia yakin pasti Maminya tahu karena dikasih tahu oleh mommynya Putri.
Lelaki itu menjauhkan ponselnya dari telinganya saat suara Maminya yang cempreng itu terdengar sangat kencang, sampai-sampai Putri yang sedang make up jadi terkejut karena ikut mendengar suara teriakan itu.
"Malah diem aja lagi, jawab gak?!" sentak Imelda geram.
"Iya."
"Iya apa? Iya hamil? Benar-benar kamu, orang tua sendiri gak dikasih tau!" omel Imelda. Di seberang sana wanita itu berkacak pinggang.
"Kamu diem doang, kasih telpon ini ke Putri! Mami mau ngomong sama dia aja, sama kamu gak jelas!"
Reyhan memutar bola matanya malas. Lelaki itu melempar bantal ke arah punggung Putri membuat perempuan itu menggeram marah. Bagaimana tidak marah? Ia sedang memakai lipstik jadi tercoreng begitu saja gara-gara Reyhan.
Saat ingin mengeluarkan suara toanya, Reyhan langsung memberinya peringatan. Lelaki itu memberikan ponselnya, Putri menerimanya dengan kasar, kali ini Reyhan selamat dari kemarahannya. Apa tidak bisa lelaki itu memanggilnya dengan sopan?
Perempuan itu melirik sinis ke arah Reyhan yang hanya menatapnya datar. Kemudian perempuan itu mendekatkan ponsel Reyhan pada telinganya dan merubah raut wajahnya.
"Halo, Mi, kenapa?"
"Halo, sayang. Mami mau tanya, kamu beneran lagi isi?" tanya Imelda lembut berbeda saat berbicara dengan Reyhan. Wanita itu terus saja marah-marah. Reyhan jadi berpikir, sebenarnya siapa anak kandung wanita itu?
"Hah? Isi?" Putri melirik Reyhan seolah meminta jawaban dari lelaki itu, namun Reyhan hanya mengedikkan bahunya.
"Maksud Mami hamil, sayang," jelas Imelda.
Putri manggut-manggut, sedetik kemudian bola matanya melebar, dari mana Maminya Reyhan tahu bahwa ia sedang hamil?
"I-iya, Mi. Mami tau dari mana?" tanya Putri mengigit jarinya.
"Tau dari mommy kamu, kok kalian gak kasih tau Mami, sih? Mami sedih loh, berita sepenting ini kalian tutupi dari Mami."
Putri kelabakan, perempuan itu lupa memberitahu orang tua Reyhan. Ini juga karena Reyhan, mengapa lelaki itu tidak mengingatkannya? Kan, sekarang ia jadi merasa tak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...