30. Wedding Day

45K 3.5K 422
                                    

Happy reading ! 🌻❣️

Semoga kalian berbaik hati untuk komen disetiap paragraf wkwk. Biar cepet up! Asli aku seneng aja kalo kalian baca, vote, dan komen, ngerasa dihargain banget😭🦋

——————————————————————————

Terhitung sudah dua hari keluarga Putri dan Reyhan tinggal di rumah milik Tante Zala, kakak dari Lina, Mommynya Putri. Letak rumah Tante Zala berada di kawasan kota Bandung. Mereka sengaja mengadakannya di tempat ini, karena ada dua alasan. Alasan pertama karena Putri dan Reyhan tidak mau orang-orang mengetahui pernikahannya. Dan, alasan kedua karena rumah milik Tante Zala sangatlah besar.

Keluarga Tante Zala menyambut hangat kedatangan mereka semua. Bahkan rasanya mereka sangat senang, karena jika seperti ini rumah mereka akan terasa ramai. Tante Zala hanya memiliki satu anak, dan itu pun sudah memasuki kuliah semester akhir. Terkadang Tante Zala sangat merasa kesepian dan bosan di rumahnya tidak ada yang bisa diajak mengobrol. Anak dan suaminya sama-sama sibuk.

Tepat hari ini, acara pernikahan Putri dan Reyhan akan digelar, yang datang hanyalah keluarga terdekat mereka dan rekan bisnis dari masing-masing keluarga saja. Putri maupun Reyhan tidak ada yang memberitahu sahabatnya. Mereka kompak merahasiakan hal ini.

Masalah Eza? Lelaki itu sudah mengetahui semuanya setelah orang tua mereka memberitahu bahwa mereka akan pergi ke Bandung untuk beberapa hari ke depan. Pertama kali mengetahui Eza bingung, dia berfikir untuk apa ke sana, yang ada di dalam pikirannya hanyalah liburan. Saat Eza mengetahui semuanya dia tidak menyangka, karena yang akan menjadi suami dari adiknya adalah sahabatnya sendiri.

Mengapa dunia sesempit ini? Apa kalian tahu hidup Putri setelah Eza mengetahui semuanya bagaimana? Hidupnya sudah tidak aman. Setiap hari, bahkan setiap waktu Eza selalu menerornya.

"Cie yang bakal nikah."

"Ciee-cieee yang bakalan jadi istrinya Reyhan, cowok yang lo benci."

"Ekhem! Jangan lupa ponakan."

"Put, siap malper, gak?"

"Nanti jangan malu-malu, Put. Reyhan emang luarnya dingin, tapi di dalem dia ganas. Hati-hati lo diterkam."

"Kalo gak kuat lo bisa lambaikan tangan nanti."

"Kalo Reyhan kasar, potong aja itunya."

Sebenarnya masih banyak lagi, tapi Putri sudah tak sanggup lagi mendengarnya, telinganya sudah sangat panas. Ingin sekali rasanya Putri melempar Eza ke jurang, tapi apalah daya tidak bisa.

Saat ini wajah Putri sedang dirias oleh MUA. Tidak banyak yang berada di ruangan ini, yang ada di sini hanyalah Lina, Imelda, dan perias itu sendiri, tentunya juga dengan Putri.

Putri menatap wajahnya dari pantulan cermin yang ada di depannya. Berkali-kali dia menghela nafas berat. Rasanya sangat berat, masih tidak percaya. Mati-matian Putri menahan air matanya yang sedari tadi berlomba-lomba ingin keluar.

Bukan. Bukan air mata bahagia, melainkan kesedihan. Rasanya Putri ingin kabur dari situasi seperti ini. Tapi dirinya masih memikirkan kedua orang tuanya.

"Ih! Cantik kali lah kau ni. Pasti semua terpesona dengan kau," ucap MUA, wanita itu menelisik wajah Putri yang sudah selesai dirias. Wanita itu tersenyum saat melihat hasilnya yang memuaskan.

Putri hanya bisa membalas dengan senyuman tipis. Seharusnya dirinya seperti ini beberapa tahun lagi, bukan sekarang. Dan, seharusnya hari ini adalah hari bahagianya, hari yang dinanti-nantikan nya. Tapi kali ini bereda, hari ini adalah hari yang tidak diinginkan oleh Putri.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang