28. Perasaan Aneh

29.1K 2.8K 373
                                    

Today is my birthday! 🎉❤️

Happy reading! ! 🌻❣️

——————————————————————————

Setelah selesai acara fitting baju kemarin, dan acara teduh-meneduh kini kedua insan itu mendadak bisu sepanjang perjalanan pulang. Kejadian Reyhan yang memeluk Putri dan Putri yang tidak menolak membuat keduanya merutuki diri mereka sendiri.

Seharusnya kemarin mereka tidak seperti itu. Ah entahlah, setan apa yang merasuki tubuh mereka, mereka sendiri pun bingung. Bisa-bisanya Putri merasa nyaman berada di dekapan lelaki yang sangat ia benci.

Putri memasuki halaman rumahnya dengan lesu. Bodoh! Dia sampai lupa mengembalikan Hoodie milik lelaki itu karena terlalu asik bergelut dengan pikirannya. Putri dengan cepat berlari keluar rumah saat menyadari hal itu. Telat sudah, nyatanya Reyhan sudah tidak ada di depan rumahnya. Dan mau tidak mau Putri harus menyimpan Hoodie milik lelaki itu.

"Assalamualaikum," salam Putri pelan. Kakinya terus melangkah sampai pada ruang keluarga, di sana terlihat ada tiga orang yang sedang menonton TV.

"Eh? Kok basah-basahan gitu?" tanya Mommy nya khawatir. Bagaimana tidak khawatir coba, saat melihat pakaian anaknya yang sudah sangat kusut dan rambut yang berantakan, basah pula.

Eza melirik adiknya sekilas, lalu kembali bermain game. Mulutnya bergerak berkata, "Ew bocil banget, pasti maen hujan-hujanan tuh, najis MKKB banget lo!" cibirnya membuat Putri melotot tajam. Sok tau sekali Abangnya ini.

"Sinting!" kesal Putri mendelik tajam.

"Dih?! Lagian kemana aja lo? Baru pulang jam segini, cewek tuh harus tau aturan, Put!" ceramahnya mendadak sok bijak.

"Hust! Adik kamu habis dari bu––"

"Mom! Aku mau ke kamar dulu, ya. Mau bersih-bersih dulu," potong Putri cepat. Huft! Hampir saja Mommy nya itu keceplosan. Putri hanya tidak ingin Eza mengetahui semuanya sekarang. Dirinya belum siap menjadi bahan ejekan Eza.

Lina mengerti lalu mengangguk, mempersilahkan Putri untuk bersih-bersih terlebih dahulu. "Mommy, jangan kasih tau Eza dulu, ya? Please!" mohon Putri berbisik. Lagi-lagi Lina mengangguk.

Gadis itu tersenyum manis pada Lina, lalu mengedarkan pandangannya ke arah semuanya. "Okay! Aku mau ke kamar dulu, bye human!" teriaknya sebelum akhirnya memasuki kamarnya.

"Bu? Bu apa, sih?" tanya Eza kepo.

"Bundaran HI kali, Za, maksud Mommy kamu," sahut Robi yang mengikuti permainan Putri.

Lina tertawa tanpa suara. Alasan suaminya sangatlah tidak masuk akal. Buat apa Putri ke sana coba.

"Kocak! Ngapain ke Bundaran HI sore-sore begini? Mau bersihin kolam yang ada di sana apa?" ledeknya tertawa garing.

"Nangkep ikan, Za, di sana," jawab Lina asal.

***

Putri menghempaskan tubuhnya ke kasur kesayangan. Kepalanya mendongak menatap langit-langit kamarnya. Menghela nafas lelah, hari ini menurutnya hari yang sangat melelahkan.

Hari pernikahannya dengan Reyhan sebentar lagi. Yang artinya beberapa hari lagi statusnya akan berubah menjadi seorang istri. Tak bisa Putri bayangkan bagaimana kehidupannya nanti.

Menikah atas dasar perjodohan bukan impiannya. Bahkan sama sekali tak terlintas dipikirannya jika harus menikah karena perjodohan. Putri memejamkan matanya lelah. Mengapa hidupnya harus seperti ini?

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang