68. Selamat Tinggal

49.9K 3.8K 3.6K
                                    

Follow Instagram:
@imxxhyz.wp
@reyhn.adtm
@putriiadellia.a
@mhezaprtma
@bianca.gavriel
@ntasyaauriga
@ravandragabino

Gabung chanel telegram:
@readersmch

8000 kata, sepesial 800k readers!🦋🖤

•••

"Terkadang titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan walaupun aku tidak sepenuhnya ikhlas."

°°°

Happy reading ! 🌻❣️

————————————————————————

Setelah melaksanakan acara camping selama tiga hari itu, semua murid-murid diliburkan selama dua hari. Dan selama dua hari itu juga Putri terus memikirkan siapa yang telah melukainya di hutan waktu itu.

Putri sempat bercerita pada Reyhan, lelaki itu memberikan pesan agar Putri hati-hati. Lelaki itu selalu mengikuti ke mana pun Putri pergi. Reyhan tidak mau hal itu terulang kembali.

Luka-luka pada tubuh Putri juga sudah diobati, mereka sempat pergi ke dokter untuk mengecek, sebenarnya Putri tidak ingin, tetapi Reyhan selalu memaksanya. Dokter hanya memberikan salep untuk luka di wajah Putri.

Sempat tidak percaya diri karena luka di wajahnya, namun Reyhan selalu berkata bahwa ia cantik, bahkan sangat cantik. Lelaki itu juga semakin menunjukkan rasa sayangnya pada Putri.

Putri sangat beruntung karena waktu itu janinnya kuat. Kalau tidak, bisa saja hal yang tidak ia inginkan terjadi.

Tak terasa hari berlalu begitu cepat, dua hari mereka lalui dengan bersantai di rumah, dan sekarang sudah waktunya sekarang mereka kembali ke sekolah untuk menuntut ilmu.

Pagi-pagi sekali Putri sudah memasak sarapan untuknya dan juga Reyhan. Semakin ke sini Putri semakin mandiri, perempuan itu sudah jarang bangun siang lagi. Putri mulai terbiasa dengan tugasnya sebagai seorang istri.

Putri tersenyum menatap masakannya yang sangat menggiurkan, perempuan itu melepas celemek yang melekat di tubuhnya. Putri memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Butuh beberapa menit untuk membersihkan diri akhirnya Putri keluar dengan wajah segarnya. Perempuan itu menghampiri Reyhan yang masih tertidur pulas. Semalam Reyhan tidur larut malam akibat dirinya yang mengeluh kesakitan di area pinggang.

"Reyhan, bangun." Putri menepuk-nepuk pipi Reyhan sesekali mencubitnya agar Reyhan terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Reyhan, udah siang, bangun dulu. Hari ini sekolah," ucap Putri saat Reyhan tak kunjung bangun. Lelaki itu malah semakin memejamkan matanya dan memeluk erat gulingnya berkhayal jika guling itu adalah Putri.

Sikap Putri semakin lama semakin baik, perempuan itu sudah jarang berdebat dengan Reyhan, dan juga ia sudah mulai terbiasa dengan panggilan aku-kamu.

"Reyhan ...." Putri memelankan suaranya, namun mampu memberi isyarat.

"Heum?" Reyhan mulai terusik. Dengan setengah kesadarannya Reyhan menarik tubuh Putri hingga sekarang tubuh perempuan itu sudah menjadi pengganti guling yang Reyhan gunakan.

Putri memukul lengan Reyhan yang melingkar sempurna di pinggangnya, perempuan itu berontak tak nyaman. "Bangun, aku udah mandi."

Karena posisinya yang saling berhadapan membuat Putri dapat melihat dengan jelas wajah suaminya. Wajah Reyhan dipahat dengan begitu sempurna. Hidung mancung, bibir sexy, bulu mata yang sedikit lentik, serta rahang yang tegas.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang