"Babe?"
"Apa?"
"Di mana?"
"Dapur!" jawab Putri dengan sedikit berteriak agar Reyhan mendengarnya.
Ia sedang memasak untuk makan siang hari ini. Tadi pagi Reyhan pamit dengannya, lelaki itu berkata bahwa ia sedang ada urusan di luar sebentar bersama temannya, dan Putri tidak melarang itu.
Meski hatinya masih was-was perihal kemarin, namun ia harus bisa terus percaya pada suaminya sendiri. Lagipula ia percaya bahwa Reyhan tidak akan berbuat yang tidak-tidak di belakangnya.
Tidak kaget lagi jika tiba-tiba ada sebuah lengan kekar yang melingkar di pinggangnya. Siapa lagi memang pelakunya kalau bukan Reyhan? Lelaki itu senang sekali sepertinya memeluknya dari belakang ketika ia sedang memasak.
Tak hanya memeluk, tangan Reyhan juga sangat aktif mengelus perut Putri dari dalam kaos, tidak berani mengelus lebih jauh karena itu akan membuat Putri mengamuk. Lelaki itu juga mengendus-endus leher Putri, terkadang ia juga membuat tanda di sana dan tentu saja berakhir mendapat ceramah dadakan dari sang istri.
"Heumm ... wangi," bisik Reyhan lirih seraya memejamkan matanya menikmati wangi tubuh istrinya yang sangat memabukkan.
"Reyhan, geli," protes Putri sedikit meringis kegelian.
Reyhan tak menghiraukan, ia semakin dalam menghirup wangi tubuh Putri, lidahnya mulai bermain-main di sana. Menyadari akan hal yang tidak beres Putri segera memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Reyhan.
Beruntunglah Reyhan langsung menghentikan aktivitasnya meski tangannya masih setia melingkar di pinggang rampingnya. Lelaki itu sedikit menundukkan kepalanya agar bisa menatapnya lebih dalam.
"Abis dari mana?" tanya Putri sembari mengelap keringat di kening Reyhan.
"Kepo," jawab Reyhan berbisik dengan nada yang menyebalkan untuk di dengar.
"Ih gitu sekarang!" dengus Putri membuat Reyhan terkekeh kecil.
Tangan Reyhan mulai terangkat untuk menyingkirkan beberapa helaian anak rambut Putri yang sedikit menutupi wajah cantik itu, ia menyelipkannya di telinga perempuan itu.
"I have something for you!"
Alis Putri terangkat sebelah karena merasa sedikit heran dengan Reyhan. Ekspresinya seperti itu seolah ia sedang bertanya pada lawan bicara.
"Apa? Kamu lagi gak buat kesalahan, kan?" tanya Putri dengan mata yang menyipit akibat curiga.
Reyhan memang sweet, namun lelaki itu jarang sekali memberikannya sesuatu seperti ini tanpa permintaannya. Ia juga banyak mendengar dari orang-orang bahwa katanya jika lelaki sedang melakukan kesalahan secara diam-diam maka lelaki itu akan memberikan mereka sesuatu yang akan membuat mereka senang berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...