Happy reading ! 🌻❣️
——————————————————————————
UKS. Ya, tempat di mana sekarang Putri berada, tentunya dengan ditemani oleh ketiga sahabatnya. Gadis itu masih setia terbaring dengan mata yang terpejam di atas brankar UKS.
Pada saat upacara tadi, tiba-tiba saja gadis itu pingsan. Membuat satu sekolah heboh. Bagaimana tidak heboh coba, pada saat mereka memeriksa tubuh gadis itu sangatlah panas.
"Kalian laper, gak?" tanya Audrey yang sudah terlihat bosan.
Tasya dan Bianca kompak mendongakkan kepalanya untuk melihat Audrey, karena mereka sedari tadi sibuk bermain handphone. Tasya menggeleng begitupun Bianca yang ikut menggeleng juga.
"Laper, sih, enggak. Tapi kalo haus, iya," ucap Tasya.
Bianca mengangguk menyetujui. "Duain. Beli es sana, Drey," suruh Bianca.
"Enak aja nyuruh-nyuruh. Gue aja mager banget jalannya," tolak Audrey.
"Kalo lo mager jalan, kan bisa ngesot," saran Tasya, gadis itu sibuk berpacaran dengan handphone.
Audrey menginjak kaki Tasya kesal. "Lo kira gue suster ngesot?" tanyanya sarkas.
"Iya. Tuh lo tau," balas Tasya. Gadis itu meringis karena Audrey menginjak kakinya dengan sangat tidak berperasaan.
"Sialan," umpat Audrey sebal.
"Jadi gak lo beli?" tanya Bianca menatap jengah Audrey.
"Gak deh. Gue males banget keluar, nanti kalo ketemu guru yang ada gue disuruh masuk kelas."
Bianca memutar bola matanya malas. Kirain Audrey ingin ke kantin makanya menanyakan mereka lapar atau tidak, ternyata tidak.
Kini suasana kembali hening. Semuanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi tak lama kemudian mereka mendengar suara ringisan seseorang.
"Sshh, awh."
Sontak saja semua yang berada di situ langsung mengalihkan pandangannya ke arah Putri yang ternyata baru saja sadar. Semuanya langsung menghampiri Putri yang sedang meringis sambil memegang kepalanya.
"Eh? Alhamdulillah udah sadar."
Putri masih memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing. Bibir gadis itu masih setia mengeluarkan ringisan-ringisan kecil.
"Gue di mana?" tanya Putri.
Semuanya melotot. Jangan-jangan...
"LO AMNESIA?" pekik mereka serempak.
Putri menatap kesal ketiga sahabatnya, lalu kepalanya menggeleng pelan.
"Ya Tuhan, syukurlah. Lo di alam barzah," jawab Audrey asal.
"Heh! Gila lo," umpat Tasya.
"Apa, sih, ikut-ikut aja. Emang diajak?" tanya Audrey meledek.
Tasya melipat kedua tangannya di depan dada. "Ya ya ya ya, bodo amat."
"Kalo masih mau ribut, keluar aja. Kepala gue makin pusing denger lo berdua ribut," ucap Putri. Gadis itu terlihat sedang memejamkan matanya, menahan segala rasa pusing yang menyerangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...