64. Pamit

48.6K 4K 1.5K
                                    


•••

5400+ kata. Jangan mual! 😭🙏🏻

Happy reading ! 🌻❣️

——————————————————————

Hari berlalu lalu begitu cepat, tak terasa sudah hampir dua bulan lamanya Reyhan mencari bukti, akhirnya ia berhasil mendapatkan itu semua. Lelaki itu benar-benar dibuat pusing, rasanya kepalanya ingin pecah saat ini.

Mencari bukti itu tidak mudah, perempuan itu benar-benar licik. Kaira memang benar sedang hamil, namun itu bukan anaknya melainkan anak dari Rafa teman sekelasnya, yang memiliki jabatan sebagai ketua kelas.

Kalian ingat Rafa? Ya, lelaki yang anti dengan yang namanya pacaran atau cinta-cintaan. Kaira baru mau mengaku saat Reyhan mengancam bahwa lelaki itu bisa saja menyakiti janin yang sedang Kaira kandung. Akhirnya Kaira menurut karena saat itu wajah Reyhan benar-benar terlihat serius dan lelaki itu memegang sebuah pisau yang ditodongkan tepat di depan perutnya.

Sebenarnya Reyhan tidak ada niatan untuk mencelakai siapa-siapa, itu hanyalah sebuah ancaman agar Kaira mau mengaku. Saat itu Kaira mengatakan yang sebenarnya. Perempuan itu berkata bahwa ia dan Rafa dijebak oleh kedua temannya yang pernah menyukai Kaira dan juga menyukai Rafa, karena kebetulan sebelumnya Rafa dan Kaira pernah saling kenal.

Setelah kejadian itu, Kaira mulai membenci dirinya yang kotor. Perempuan itu membutuhkan waktu yang lama agar bangkit dari keterpurukannya, sampai pada akhirnya ia bertemu dengan sosok Reyhan. Dari situ Kaira mulai bangkit dan merubah sikapnya.

Kalau kalian bertanya Rafa mengetahuinya atau tidak? Jawabannya tidak. Karena saat Rafa sadar lelaki itu tidak melihat siapa-siapa di sampingnya. Jadi, Rafa berpikir bahwa waktu itu tidak terjadi apa-apa.

Mendengar ungkapan Kaira, Reyhan mulai merasa iba dengan nasib Kaira. Perempuan itu sebenarnya baik, bahkan dulu katanya Kaira mempunyai banyak teman karena memiliki sifat yang ramah, namun sekarang perempuan itu berubah 180°. Tidak ada lagi Kaira yang lembut, ramah, dan baik.

Masalah keluarga? Keluarganya sudah mengetahui jika Kaira sedang mengandung. Saat kedua orang tua Kaira tahu, mereka langsung mengusir Kaira dan langsung pergi ke Paris meninggalkan Kaira di Indonesia seorang diri.

Sempat terlintas di dalam benaknya untuk melukai diri, bahkan sudah berpuluh-puluh kali Kaira mencoba untuk melakukan aksi bunuh diri.

Dan, saat ini Reyhan sedang mengumpulkan ketiga sahabatnya serta ketiga sahabat Putri. Lelaki itu membutuhkan bantuan dari mereka semua. Tentu saja pertemuan ini tidak diketahui oleh Putri.

"Ini mau ngapain, sih?"

"Kayak orang penting aja, serasa mau rapat," ucap Satria, kemudian ia menyilangkan satu kakinya di atas paha kanannya.

"Gue gak punya banyak waktu, nih, biasa orang busy," kata Tasya, lalu mengibas-ngibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Satria.

"Ebuset! Santai kali santai, muka gue lo sepak pake rambut lo," gerutu Satria mengusap wajahnya. Tasya hanya bisa mendengus pelan.

"Tuker! Gue mau deket yayang Syasya, lo sini," ucap Rio yang langsung menukar posisinya menjadi duduk di dekat Tasya.

"Bucin sepihak gak enak loh, Yo," ledek Satria setelah mendudukkan bokongnya di tempat Rio sebelumnya.

Rio mendengus. "Bacot lo! Kayak dibales aja cinta lo," cibir Rio sinis.

Tak jauh dari tempat Satria duduk, ada yang sedang berduaan dengan Bianca. Mereka berdua sedari tadi sibuk berbincang sesekali tertawa, entah sedang membahas apa.

My Cold Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang