Happy reading ! 🌻❣️
—————————————————————
"Lo ngapain, sih, segala nyamperin gue tadi?" tanya Putri kesal.
Saat ini ia dan Reyhan masih menjalankan hukumannya. Setelah melakukan kayang tadi, Putri langsung ditarik Reyhan untuk kembali berdiri di tengah lapangan. Entahlah, Putri merasa aura Reyhan berbeda sekali, semakin terasa dingin.
Reyhan menatap Putri tajam. "Lo suka tubuh lo diliatin banyak orang?"
Putri terdiam. Mulutnya bungkam untuk menjawab pertanyaan dari Reyhan. Ia merasa semakin ke sini Reyhan semakin posesif, padahal mereka sudah mempunyai kesepakatan.
"L-lo kenapa, sih?" tanya Putri ragu. Ia benar-benar ingin tahu mengapa Reyhan bersikap seperti ini padanya.
Reyhan mengangkat kedua bahunya. Ia malas berdebat dengan Putri. Ia hanya kesal melihat tubuh Putri dinikmati oleh orang lain.
"Gak jelas! Udah, deh. Kita, kan, punya kesepakatan kalo di sekolah jangan kelihatan deket," ucap Putri mengingatkan kembali.
"Hm."
***
Bel istirahat berbunyi nyaring di setiap penjuru ruangan, menandakan bahwa jam pelajaran pertama telah berakhir. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas dan berlomba-lomba agar sampai terlebih dahulu di kantin.
Perut mereka rasanya sudah terasa sangat lapar, bahkan cacing-cacing di perut mereka sekarang lagi mengadakan demo. Kepala mereka juga sudah terlalu pusing akibat memikirkan x dan y yang susah untuk disatukan seperti kamu dan dia.
Begitu juga dengan Putri dkk, mereka juga tak mau kalah. Dengan cepat mereka sampai di kantin. Kali ini perut mereka sudah sangat perih akibat kelaparan. Apalagi Putri, gadis itu baru selesai menjalani hukuman, jadi energinya sudah berkurang banyak.
"Lo pada mau pesen apa?" tanya Tasya saat mereka semua sudah sampai di kantin.
"Gue samain aja sama lo," jawab Audrey yang sedang malas berfikir. Makan saja pakai berfikir, namanya juga Audrey.
"Gue juga." Bianca mengikut.
"Kalo lo?" tanya Tasya pada Putri yang sedari tadi sedang sibuk bermain ponsel.
Asal kalian tahu, sebelum pergi ke kantin Putri menjadi artis dadakan dan sahabat-sahabatnya yang merangkap sebagai wartawan. Mereka menyudutkan Putri, menanyakan ada hubungan apa gadis itu dengan Reyhan?
Dengan santai Putri membalas seperti ini.
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia, kan lo pada tau gue gak suka sama tuh kulkas berjalan."
Awalnya ketiga sahabatnya tidak yakin sama sekali, namun karena otak licik Putri, ketiga sahabatnya perlahan percaya padanya. Putri betul-betul meyakinkan mereka bahwa ia tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Reyhan.
"Gue pesen bakso," jawab Putri tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone.
"Tapi gue sama yang lain pesen batagor," kata Tasya memberitahu.
Putri mengangguk. "Iya, tau. Maksudnya sekalian lo pesenin gue bakso."
Tasya melebarkan matanya. "Gila! Gue gak mau, noh lo liat stand bakso rame banget!" tolak Tasya, jarinya menunjuk ke arah stand bakso yang terlihat sangat ramai. Bahkan antriannya sangat panjang sekali.
Putri mematikan ponselnya, lalu menyimpannya di saku seragamnya.
"Ya udah, biar gue aja nanti yang beli."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️ TAHAP REVISI ⚠️ 15+ [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA. ] Buruan baca sebelum sebagian part dihapus!!! Reyhan Aditama, manusia bermuka tembok, dengan sikap dinginnya yang seperti kutub Selatan. Biarpun seperti itu dirinya dikagumi oleh banyak orang. Manusi...