[S2] Yuki's Interest

856 119 25
                                    

[Name] sudah tiba distadion tempat pertandingan akan dilaksanakan. Seorang pria bersurai kelam menepuk bahunya.

[Name] menoleh. "Daichi-niichan!?"

"Hei, [Name]. Mau masuk bersama-sama?"

Sebemum masuk Daichi sempat membelikan beberapa snack untuk 3 keponakannya.

"Arigatou, Paman Sawamura." Ujar ketiganya bersamaan.

Daichi menatap [Name]. "Hei, kudengar lapangan B digunakan untuk turnamen yang lainnya, ya?"

"Eh? Turnamen apa?" Tanya [Name] tak tahu apa-apa.

"Lah! Kau mantan atlet panahan, kan? Harusnya tahu kalau ada turnamen internasional juga disini." Jelas Daichi.

[Name] terkekeh. "Kau tahu aku sidah berhenti jadi atlet lebih dari 10 tahun, huh.."

Kedua saudara sepupu itu terkekeh bersamaan.

[Name] dan Daichi masuk ke area bersama. Daichi dan beberapa rekannya datang untuk menonton juga di hari liburnya. Namun karena [Name] dapat jatah VIP, ia berpisah dengan rombongan sepupunya.

Wanita itu mengamati sekelilingnya dan mengabsen menghitung kembali anak-anaknya apakah ada yang hilang atau tidak.

"Hayato, ada. Taka, ada. Yuki sudah duduk dikursi. Oke, anakku tidak ada yang digandeng orang." Gumam [Name].

Hari ini adalah hari pertandingan. [Name] sudah mewanti-wanti Ushijima untuk berhati-hati. Karena apa?

Tim Argentina diperkuat dengan adanya Oikawa Tooru dan Izana Navier.

Oke, kesampingkan Oikawa karena yang melawan nanti ada Kageyama dan Atsumu sebagai sesama setter.

Tapi Izana Navier? Opposite Hitter, posisi yang sama dengan Ushijima. Ushijima akan melawan kakak iparnya sendiri.

Iwaizumi sebagai trainer sempat bertanya pada [Name] mengenai Izana. Tapi [Name] secara pribadi tidak mau mengungkapkannya.

Permainan berjalan berjalan dengan panas dan sengit. Berkali-kali jantung [Name] dibuat meledak dengan permainan suaminya.

"Yaakkk!!! Kita lihat saudara-saudara didepan kita Navier melakukan serangan straight dann yaaakkkk!!!!! Dapat ditahan oleh Hinata Shoyo!!!"

Detik berganti menit, menit berganti jam. Poin demi poin telah tercetak.

"Mari kita lihat!!! Ushijima sudah terpancing emosinya!! JEBBREETTT!!! Aacckkk!!!! Nyaris sekalliii!!!! Pertandingan antar saudara ipar ini makin panas dan sengit!!"

Stadion benar-benar riuh membuat sosok Yuki tidak nyaman. Ia diam-diam menyelinap keluar gedung itu.

"Mama, Yuki mau keluar saja."

Namun [Name] menghiraukan saja. Dan Yuki tetap keluar gedung tanpa ada yang tahu kemanakah ia pergi.

.
.
.

Permainan berakhir dengan kemenangan Argentina 3-2 atas Jepang. Meski kalah, namun para pemain Jepang benar-benar merasa puas dengan pertandingan ini.

Ushijima dirangkul akrab oleh Izana.

"Sebenarnya aku tidak tega mengalahkan adik iparku sendiri." Ujar Izana dalam wawancara.

Ushijima meledek. "Idih!! Sombong amat."

Iwaizumi pun merasa bangga dengan Oikawa yang menunjukkan kehebatan yang selalu ia banggakan sejak SMA.

[Name] dan anak-anaknya menghampiri Izana dan Ushijima, memberikan selamat atas usaha keras keduanya.

"Otsukare, Wakatoshi-kun." Ujar [Name] lembut.

[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang